Masjid Nurul Furqon Padang Salurkan Sembako untuk Warga
Bantuan sembako dari Masjid Nurul Furqon sudah disalurkan dua tahap.
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Ketua Bidang Dakwah Masjid Nurul Furqan, Ustadz Erianto mengatakan telah menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk warga yang terdampak virus corona. Bantuan ini sudah disalurkan dua tahap.
Tahap pertama disalurkan untuk 116 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Tanah Pak Lambik, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat pada akhir Maret lalu. Tahap kedua disalurkan pada Selasa (14/4) untuk 200 KK.
"Sudah dua tahap kami salurkan bantuan kepada warga yang terdampak Covid-19 di Kelurahan Tanah Pak Lambik, Kota Padang Panjang," kata Erianto kepada Republika.co.id, Rabu (15/4).
Erianto menjelaskan tahap pertama bantuan untuk 116 KK korban terdampak Covid-19 berasal dari dana infak dan sedekah Masjid Nurul Furqan. Tahap kedua untuk 200 KK, bantuan berasal dari hamba Allah yang tak mau disebutkan identitasnya. Bantuan yang disalurkan lewat pengurus Masjid Nurul Furqon Padang Panjang berupa beras, minyak goreng, dan mi instan.
Warga yang mendapatkan bantuan ini merupakan yang berhak berdasarkan data yang dikantongi pengurus masjid dan disesuaikan dengan data Kelurahan Tanah Pak Lambik. Erianto menyebutkan di Kelurahan Tanah Pak Lambik terdapat 8 Rukun Tetangga (RT). Supaya tidak menimbulkan kerumunan sesuai arahan protokol kesehatan, pembagian sembako ini dilakukan dengan sistem kupon yang waktu pengambilannya diatur.
Penerima bantuan dari RT 1 dan RT 2 dapat mengambil bantuan sejak pukul 08.00 WIB sampai 09.00 WIB, warga RT 3 dan RT 4 pukul 09.00-10.00 WIB, RT 5 dan RT 6 pukul 10.00 -11.00 WIB dan RT 7 dan RT 8 pukul 11.00-12.00 WIB. Erianto mengatakan pengurus Masjid Nurul Furqon Padang Panjang ingin mengembalikan fungsi masjid seperti di zaman Nabi Muhammad SAW.
Masjid menjadi sarana untuk memberdayakan ekonomi umat. Masjid kata Erianto ingin menjamin tak ada lagi warga sekitar yang kelaparan di tengah bencana virus corona.
"Kita dari pengurus masjid kembalikan masjid itu berfungsi seperti zaman Rasulullah, bahwasanya dari masjid kita berdayakan ekonomi umat, tak ada lagi umat yang tak makan," ujar Erianto.