Alasan di Balik Nasihat Rasulullah SAW untuk Hormati Istri

Rasulullah SAW mengingatkan agar berbuat baik kepada istri.

Republika/Agung Supriyanto
Rasulullah SAW mengingatkan agar berbuat baik kepada istri. Ilustrasi suami istri.
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Perbuatan yang makruf, bukan sekadar baik, bisa diejawantahkan dalam bentuk tutur kata yang baik. Perbaiki pula segala tindak tanduk lelaki saat berhadapan dengan wanita. 

Baca Juga


Abu Hurairah RA merekam nasihat Rasulullah SAW soal cara yang ahsan dalam menasihati wanita. Rasulullah SAW bersabda, "Sampaikanlah pesan kebaikan kepada kaum wanita karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika kalian ingin meluruskannya maka kalian mematahkannya. Jika kalian biarkan saja, niscaya ia akan tetap bengkok." (Muttafaq 'Alaih).

Syekh Salim bin Id Hilali dalam Syarah Riyadh as-Shalihin mengungkapkan kandungan dari hadits agung tersebut. Pertama, hendaknya seorang lelaki bersikap lemah lembuh kepada kaum wanita kerena kelemahan mereka dan kelemahan akal mereka. Wanita mungkin tidak akan selamanya lurus dalam suatu keadaan. Karena itu, hendaknya para lelaki menyesuaikan diri agar kehidupan rumah tangga bisa harmonis. 

Wanita digambarkan diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Sifat ini tak bisa dimungkiri. Maka, jangan sekali-kali seorang lelaki memaksakan kehendaknya kepada wanita. Sebab, jika ia bersikeras meluruskannya, tulang tersebut akan patah. 

Namun, jika seorang lelaki memilih jalan nabi, bersabar dan menerima segala kekurangannya, wanita akan menjadi partner hidup yang sempurna. Sadari dan terima kekurangan, kelemahan akal dan perangainya, serta kebengkokan-kebengkokan lainnya. 

Dengan menyadari kondisi wanita secara psikologis tersebut, mudahlah seorang lelaki untuk menyesuaikan diri, untuk bersikap terbaik, berusaha mengejar akhlak mulia yang dicontohkan Sang Baginda SAW. Janganlah para lelaki membenci semua yang ada pada wanita karena kelemahan yang ada padanya. 

Bisa jadi seorang wanita memiliki kekurangan, amat mungkin banyak kekurangan. Namun, di balik kekurangan, pastilah terdapat kelebihannya. Mari, sekali lagi kita simak anjuran Nabi SAW. 

"Janganlah seorang mukmin laki-laki memarahi seorang mukminat. Jika ia merasa tidak senang terhadap satu perangainya maka ada perangai lain yang dia sukai." (HR Muslim).

Usahlah membenci seseorang dengan benci yang amat besar. Usahlah jua mencintai seseorang dengan cinta yang amat dahsyat.

Umar bin Khattab RA pernah menasihati Aslam soal membenci dan mencintai yang ideal. Berkatalah Umar, "Wahai Aslam janganlah cintamu menjadikan dirimu bergantung dan janganlah kebencianmu mengakibatkan kehancuran."

Aslam lantas bertanya, "Bagaimana hal itu bisa terjadi?" Umar menjawab, "Jika kamu jatuh cinta maka jangan sampai cinta membuatmu tergantung sebagaimana bayi bergantung pada apa yang dicintainya. Jika kamu membenci maka jangan sampai kebencianmu itu menjadikanmu ingin merusak dan membinasakan temanmu."

Nasihatilah wanitamu karena Dia semata. Gunakanlah akal sehat dan kendalikan perasaan dan emosi agar baik segalanya. Wanita berada dalam kebaikan dan keburukan sehingga ia tidak akan bisa lurus pada satu keadaan. Luruskan dengan nasihat yang amat baik nan makruf.

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler