Wishnutama: 1,1 Juta Pegiat Pariwisata Terima Kartu Prakerja
Khusus pekerja seni akan mendapatkan bantuan langsung tunai.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor pariwisata menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam penyaluran jaring pengaman sosial akibat pandemi Covid-19. Salah satu bentuk bantalan ekonomi yang disiapkan pemerintah adalah kartu prakerja untuk membantu para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau kehilangan pemasukan akibat pembatasan sosial.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama menyebutkan, sedikitnya 1,1 juta pekerja sektor pariwisata akan mendapat kartu prakerja. Kendati begitu, pemerintah juga memberikan insentif ekonomi bagi pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata, termasuk perhotelan, kuliner, hingga usaha penunjang lainnya, agar tidak melakukan PHK terhadap karyawannya.
"Pekerja pariwisata kan banyak ya, ada 13 juta lebih pekerja pariwisata langsung. Yang tidak langsung juga banyak ya, turunan pariwisata. Makanya presiden sangat concern dengan masa depan pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Wishnutama usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Kamis (16/4).
Wishnutama juga menanggapi masukan sejumlah pihak yang menyampaikan bahwa kartu prakerja tak cocok diberikan kepada para pekerja pariwisata yang terdampak Covid-19. Para pekerja pariwisata disebut lebih membutuhkan bantuan langsung tunai ketimbang pelatihan kerja.
Menurut Wishnutama, pemerintah mengupayakan berbagai cara untuk membantu semua pihak yang terimbas pandemi. Salah satu bentuk bantuan sosial yang paling memungkinkan, menurutnya, adalah insentif melalui kartu prakerja. Sementara untuk pekerja seni, bantuan sosial yang akan diberikan dalam bentuk bantuan langsung tunai.
"Kartu prakerja yang bisa kita pakai untuk membantu teman-teman di pariwisata. Kebetulan di ekonomi kreatif atau yang berkaitan dengan seni, di ratas pekan lalu presiden mengarahkan ke Kemensos. Jadi sifatnya bantuan tunai yang lebih langsung," kata Wishnutama.
Sesuai ketetapan pemerintah, pemilik kartu prakerja akan mendapat bantuan dengan total nilai Rp 3,55 juta per orang. Angka ini terdiri atas Rp 1 juta untuk biaya pelatihan, Rp 600 ribu yang akan diberikan kepada pemegang kartu setiap bulan selama empat bulan, dan sisanya Rp 150 ribu untuk survei kerja yang dibayar kepada lembaga pemberi pelatihan. Jumlah penerima kartu prakerja diperkirakan mencapai 5,6 juta orang.