Partai Buruh Inggris Minta Kejelasan Kebijakan Lockdown
Ketua oposisi pemerintah Inggris dari Partai Buruh minta kejelasan lockdown
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ketua oposisi pemerintah Inggris dari Partai Buruh Kier Starmer mengatakan ia mendukung keputusan memperpanjang karantina nasional. Inggris memperpanjang karantina nasional atau lockdown setidaknya hingga tiga pekan mendatang demi memutus rantai penularan virus corona.
"(Tapi) kami juga membutuhkan kejelasan tentang apa rencana yang diambil untuk mencabut karantina nasional ketika waktunya tepat," kata Starmer, Jumat (17/4).
Jajak pendapat YouGov yang dilakukan sebelum perpanjangan lockdown diumumkan menemukan 91 persen warga Inggris mendukung karantina nasional itu diperpanjang tiga pekan. Menteri Luar Negeri yang kini memimpin pemerintah Inggris Dominic Raab mengatakan Inggris sudah melangkah terlalu jauh.
"Kami sudah kehilangan banyak orang yang kami cintai, kami sudah berkorban terlalu banyak untuk melakukan pelonggaran sekarang, terutama saat kami mulai melihat bukti upaya kami terbayarkan," kata Raab.
Raab menjabat sebagai pemimpin pemerintahan setelah Perdana Menteri Boris Johnson terinfeksi Covid-19 dan mengalami gejala komplikasi yang hampir merenggut nyawanya. Raab menjadi ketua rapat darurat untuk meninjau bukti ilmiah dampak karantina nasional.
"Berdasarkan bukti ini pemerintah memutuskan langkah yang sedang berjalan tetap berlaku setidaknya untuk tiga pekan ke depan, melonggarkan langkah yang sedang berlangsung berisiko merusak kesehatan publik dan ekonomi," kata Raab.
Tom Moore, seorang veteran perang berusia 99 tahun, berhasil menggalang dana sumbangan sebesar 12 juta poundsterling dengan berjalan mengelilingi tamannya sebanyak 100 kali. Ia melakukan itu demi meringankan beban petugas medis Inggris yang masih berjuang menyelamatkan banyak nyawa.
"Bagi masyarakat yang sedang mengalami kesulitan saat ini: matahari akan menyinari Anda lagi dan awan gelap akan pergi," kata Moore.