Rekam Jejak Lukman Niode, Dari Jawara PON Sampai Olimpiade

Niode sempat tampil mengejutkan dengan meraih 10 medali emas PON 1977 di usia 13

facebook
lukman niode
Rep: Fitrianto Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak banyak atlet Indonesia yang bisa tampil di ajang Olimpiade, apalagi dari cabang renang. Lukman Niode adalah salah satu atlet Indonesia yang mampu menembus persaingan hingga tingkat olimpiade.

Perenang kelahiran 21 Oktober 1963 ini mengalami masa jaya di era 1980an. Keberhasilan ini tak lepas karena sejak sekolah menengah atas dan kuliah dihabiskan di Los Angeles. Selain belajar juga sambil berlatih renang.

Seperti dilansir dari laman Wikipedia, Lukman juga aktif dalam organisasi olahraga Indonesia ini sekolah SMA di Cypress High School, Los Angeles (1981) dan kuliah di Golden West College, Los Angeles. Di Kampus inilah bakat renang Luki — panggilan akrabnya — terus diasah hingga akhirnya mampu menembus semifinal Olimpiade 1984 Los Angeles.

Selain itu, prestasi lainnya adalah Luki sempat tampil mengejutkan dengan meraih 10 medali emas PON 1977 di saat baru berusia 13 tahun. Lantas pada PON 1980, ia meraih 7 medali emas.

Sementara di pentas internasional yakni pada SEA Games 1983 meraih 2 medali emas. Dia juga pemegang rekor Asia untuk 100 meter gaya punggung; pemegang 2 rekornas untuk 200 meter gaya punggung, dan 100 m gaya bebas.

Pada 1982, dia mendapat gelar sebagai atlit terbaik versi harian Kompas; atlet terbaik oleh SIWO/PWI Jaya pada tahun 1981 dan 1983. Dia juga pernah menjadi Instructor Hutington Scuba Dive Club, AS (1984); istruktur surfing Newport Beach, AS (1984)

Lukie memiliki empat bersaudara. Dia selalu latihan dengan cara unik di rumahnya yaitu dengan mengisi air westafel hingga penuh dan dalam dalam hitungan tiga, dia kemudian selalu mengambil nafas.

Niode menggemari gaya punggung dengan menjadi rangsangan dari saudaranya yang berkali-kali menyaksikan kemenangan mereka. Hingga mulailah dia berlatih dan bergabung di klub renang tirta.

Setelah pensiun, Lukman Niode sempat menjadi ketua umum PRSI DKI dan juga terlibat sebagai pelatih nasional mau pun pengurus PP PRSI. Ia kini menjadi salah satu pengurus KONI Pusat di bawah Ketua Umum Marciano Norman untuk olahraga terukur.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler