Ini Ungkapan Duka Menpora buat Mendiang Lukman Niode

mengajak kita semua untuk mendoakan agar Allah hapus seluruh khilaf Lukman Niode

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Komisi II DPR RI Zainudin Amali menanggapi rencana pemindahan ibu kota, di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen RI, Jakarta, Senin (26/8).
Rep: Fitrianto Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepergian Lukman Niode untuk selama-lamanya dinilai sebagai kehilangan bagi dunia olahraga Indonesia.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menilai sosok almarhum tidak hanya mengharumkan nama bangsa lewat prestasi dan juga sosok yang mencurahkan tenaga dan pikirannya setelah pensiun dari atlet.



Berdasarkan pertanyaan tertulis yang dikirimkan ke Grup WA Wartawan Menpora, Jumat (17/4), Menpora mengaku merasa rasa kehilangannya dengan wafatnya Lukman Niode.

"INNALILLAHI wa inna ilaihi rojiun. Hari ini, saya dan kita semua kembali kehilangan salah seorang putra terbaik bangsa. Seorang mantan atlet nasional, seorang yang hampir seluruh hidupnya diabadikan untuk bangsa dan negara, melalui dunia olahraga."

"Lukman Niode adalah salah satu perenang terbaik nasional, Sebagai pribadi maupun sebagai Menpora RI, saya sangat berduka atas berpulangnya sahabat baik saya Lukman Niode. Sahabat yang sepanjang hidupnya didekasikan untuk olahraga."

Menpora menembahkan, "Pengabdiannya begitu luar biasa, baik ketika masih aktif sebagai atlet maupun setelah menjadi pengurus olahraga. Almarhum telah menorehkan berbagai prestasi baik di dalam maupun luar negeri untuk cabor renang."

"Jujur, sangat sedikit orang yang seperti Almarhum mau menghabiskan hidupnya untuk olahraga. Seorang yang rela mendahulukan olahraga ketimbang apa pun."

"Sebagai Menteri yang mengurusi bidang olahraga dan sebagai teman almarhum, saya sangat kehilangan. Almarhum selama ini banyak memberikan masukan untuk pengembangan olahraga di tanah air."

“Saya juga memohon kepada seluruh handai taulan, lanjut Menpora yang pernah berhubungan dengannya agar membukakan pintu maaf yang seluas-luasnya untuk Lucky. Dan tak lupa mengajak kita semua untuk mendoakannya agar Allah hapus seluruh khilafnya.”

Menpora menambahkan,”Kita, bangsa Indonesia yang sedang menghadapi situasi seperti saat ini, harus ikhlas melepaskan putra terbaiknya itu. Kita sedih, tetapi harus dapat mengatasi kesedihan itu. Situasi dan kondisi covid-19, harus tetap bisa kita atasi."

"Semoga tauladan yang sudah ditunjukkan oleh almarhum selama ini akan menjadi panduan bagi para atlit dan pengurus olahraga di tanah air. Selamat jalan sahabat,” katanya.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler