Update Covid-19 Dunia: 2,2 Juta Lebih Orang Terinfeksi
Data terbaru menunjukkan 2,2 juta orang di dunia terinfeksi Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wabah virus corona tipe baru (Covid-19) telah menjangkiti 210 negara di dunia. Hingga Sabtu (18/4) siang, jumlah kasus positif Covid-19 secara global mencapai 2.251.768 kasus.
Laman worldometers mencatat, kematian akibat Covid-19 di tingkat global mencapai 154.293 jiwa. Sementara itu, sebanyak 574.383 pasien sembuh dari virus ini atau 79 persen dari kasus pasien telah sembuh.
Amerika Serikat (AS) menempati posisi pertama sebagai negara dengan infeksi dan kematian tertinggi di dunia. Jumlah pasien positif Covid-19 di negara itu kini tercatat berjumlah 710.272 orang. Sementara itu, korban meninggal dunia di seluruh negara bagian AS mencapai 37.175 jiwa.
Spanyol berada di posisi kedua dengan jumlah kasus mencapai 190.839 dan kematian 20.002 jiwa. Sementara itu, Italia mencatat 172.434 kasus infeksi positif Covid-19 dan 22.745 kematian akibat virus ini.
Pemerintah Italia telah memberlakukan perpanjangan masa karantina wilayah demi menekan laju persebaran virus. Sukarelawan dokter dari berbagai belahan dunia juga membanjiri negara tersebut. Sementara itu, Spanyol mulai melonggarkan karantina wilayah. Kemudian, Prancis memiliki 147.969 kasus infeksi Covid-19, dan 18.681 kematian.
Negara Eropa lain yang terjangkit Covid-19 adalah Jerman dengan catatan 141.739 kasus infeksi Covid-19 dan 4.352. kematian Sementara itu, di Inggris kasus positif berjumlah 108.692 kasus dengan 14.576 kematian.
Negara-negara Eropa ini kini melampaui Cina dalam jumlah kasus dan kematian akibat virus. Sebelumnya, Cina tercatat sebagai episentrum virus sebab asal virus berada di Kota Wuhan, Cina.
Namun demikian, Cina masih mencatat kenaikan jumlah kasus yang kebanyakan sebagai impor. Menurut media Cina, pemerintahnya juga merevisi jumlah kematian akibat virus, Jumat (18/4).
Jumlah total kematian akibat Covid-19 di Wuhan direvisi naik 1.290. Otoritas kesehatan Wuhan merevisi angka kematian yang naik lebih dari 50 persen. Dilansir dari Sky News, menurut angka terakhir, 3.869 orang dilaporkan telah meninggal karena Covid-19 di Wuhan. Kini angka kematian naik menjadi 4.632, yang kebanyakan korban meninggal dari Provinsi Hubei, tempat Wuhan berada sebagai episentrum tempat pertama kali SARS-Cov-2 terdeteksi.
Negara-negara lain telah mencatat ribuan hingga ratusan infeksi virus, sementara catatan kematian ada pada angka satu hingga ratusan akibat virus ini di banyak negara. Tidak sedikit negara-negara melakukan pembatasan ketat terhadap orang asing yang masuk ke dalam negeri, menyusul kasus-kasus baru di setiap negara banyak yang diimpor dari luar negeri.
Pemerintah di sejumlah negara juga telah memperpanjang karantina wilayah, provinsi, bahkan nasional yang sangat ketat guna mengekang penyebaran virus lebih luas dan cepat. Kebijakan social distancing atau jaga jarak maupun phisycal distancing hingga jam malam diperpanjang di berbagai negara guna menurunkan kurva kenaikan Covid-19 yang berdampak pada seluruh sektor, terutama ekonomi, di negara-negara maju sekalipun.
Setelah terdeteksi pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, pada Desember 2019, virus corona dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO pada 11 Maret. Pasalnya, Covid-19 dengan mudah menular dari orang ke orang di banyak bagian dunia pada saat yang bersamaan.
Orang yang meninggal mayoritas berusia di atas 60 tahun dengan penyakit yang mendasarinya. Namun, WHO mengatakan, bukan berarti usia muda dapat menyepelekan virus ini. WHO pun mengimbau tetap melaksanakan social distancing hingga mengenakan masker jika berada di luar rumah bagi yang sakit atau tidak.