Tujuh Tips Membumikan Alquran di Rumah Saat Ramadhan
Teguhkan niat mengkhatamkan Alquran selama Ramadhan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi corona (Covid-19) belum mereda. Imbasnya, terjadi perubahan besar dalam menjalankan aktivitas sehari-hari yang kini hanya bisa dilakukan di rumah, termasuk dalam beribadah.
Namun, demikian di balik itu semua, umat Muslim dapat memanfaatkan momentum beraktivitas di rumah dengan membumikan kembali Alquran, terutama saat Ramadhan telah tiba.
Menyambut Ramadhan, umat Muslim tidak diperkenankan bersedih hati. Pandemi Covid-19 ini adalah tantangan untuk tumbuh dalam ketulusan dan kedekatan kepada Allah. Persiapan menghadapi Ramadhan di saat pandemi harus dimulai dengan niat baru dan perubahan pola pikir.
Sebab Ramadhan adalah bulannya Alquran, sudah selayaknya bagi umat Muslim membumikannya. Dilansir di About Islam, Selasa (21/4), berikut terdapat tujuh tips yang dapat dilakukan umat Muslim untuk kembali membumikan Alquran.
Teguhkan niat mengkhatamkan Alquran selama Ramadhan
Meski ini adalah niat yang mulia, namun tantangan serta realisasinya tidaklah mudah. Misalnya, saat seseorang terlalu lelah maka akan sulit baginya membaca Alquran selepas kerja.
Namun demikian, jika terus memberikan ruang beralasan bagi tubuh kita, hal itu tidak akan dapat terlaksana. Maka, teguhkanlah hati untuk mengkhatamkannya. Sebab jika dianalogikan, kita dapat memikirkan seribu alasan untuk telat sampai kantor namun nyatanya bisa dipastikan kebanyakan dari kita dapat datang di waktu normal.
Bentuk komunitas membaca Alquran secara virtual
Sebelum masa pembatasan sosial dimulai sejak pandemi Covid-19, tradisi ini ternyata pernah dilakukan sejak beberapa tahun lalu oleh sejumlah orang dan komunitas.
Hafalkan beberapa (atau semua) ayat yang telah dilupakan
Sayangnya, banyak dari kita yang bersalah atas hal ini karena kurangnya disiplin (atau tidak adanya dorongan sejak dini). Pentingnya menghafal Alquran telah diingatkan dalam Alquran. Sebagaimana Allah berfirman dalam Surah Al-Qomar ayat 17 yang artinya: "Dan Kami tentu saja membuat Alquran mudah untuk diingat, jadi adakah yang akan mengingatnya?"
Jadi jika kita menginginkan dengan menghafal Alquran Allah mengangkat derajat kita di hari pengadilan, maka mintalah kepada Allah untuk memberikan kita taufik dan memilih beberapa juz untuk dihafal.
Gunakan kalender untuk membantu melacak hafalan yang telah dilalui. Dan jangan lupa, ulang-ulang kembali bersama dengan tilawah favorit yang enak didengar.
Buat grup Alquran sebagai bagian dari refleksi (murajaah) bersama keluarga
Anda bisa mengakses Quranreflect.com sebagai situs yang luar biasa yang memungkinkan Anda mendokumentasikan refleksi Anda saat Anda membaca Alquran.
Anda bahkan dapat membuat grup dan melihat refleksi orang lain pada ayat yang sama. Ini adalah cara yang bagus untuk berhubungan dengan anggota keluarga dan mendorong perenungan Alquran.
Latih bacaan Alquran
Nabi Muhammad SAW berkata: "Siapa pun yang tidak membaca Alquran dengan suara yang baik bukan dari kita,". Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari.
Dalam Surah Al-Muzzamil, Allah memberi tahu Nabi untuk membaca Alquran dengan bacaan yang terukur. Artinya, penting pula mempelajari ilmu tajwid dan tilawah dalam mengkaji dan membaca Alquran.
Belajar membaca dengan suara yang indah bukan hanya latihan vokal yang menyenangkan. Ini menyenangkan bagi Allah, para malaikat dan orang lain di sekitar Anda! Kita mungkin mendapati diri kita bergegas untuk menyelesaikan halaman Alquran kita untuk hari itu. Luangkan waktu Anda dan nikmati ketenangan yang diperlambat dan pembacaan yang terukur!
Bacalah Alquran usai subuh
Jika sebagian besar orang tidur pada waktu subuh, siapa yang menyaksikan pembacaan Alquran Anda? Jawabannya adalah para malaikat. Malaikat menyaksikan bacaan Alquran kita saat waktu subuh.
Hanya saja, tantangan membaca di waktu subuh juga sepadan. Umat Islam disarankan menjaga Alquran di dekatnya dan mulai dengan beberapa ayat masing-masing saat subuh.
Ini membantu jika Anda menyalakan lampu ketika Anda berdoa. Anda seharusnya tidak kesulitan tidur kembali.
Pimpin shalat tarawih dan dirikan tahajud
Hanya karena tarawih tidak dilakukan di masjid, bukan berarti kita kehilangan ibadah malam kita. Banyak orang mungkin terkejut mengetahui bahwa tarawih tidak dilembagakan sebagai tradisi biasa sampai kekhalifahan Umar ibn Khattab. Untuk waktu yang lama, para sahabat berdoa malam mereka sendirian. Jadi mari kita mengadopsi tradisi itu.
Jika Anda tidak memiliki anggota keluarga untuk berdoa dan shalat tarawih di rumah, berdoalah sendiri. Ada pendapat ilmiah yang memungkinkan memegang Alquran untuk membaca dari selama shalat yang tidak wajib.