Rusia Perpanjang 'Cuti Berbayar Nasional' Hingga 11 Mei
Pekerja di Rusia tetap akan menerima gaji selama cuti nasional.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW — Presiden Rusia Vladimir Putin memperpanjang cuti bersama di negara itu hingga 11 Mei mendatang. Perpanjangan cuti nasional di negara itu dilakukan untuk semakin mengendalikan penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19).
Jenis cuti bersama yang ditetapkan Rusia berbayar (paid-leave), di mana orang-orang atau para pekerja tetap dibayar atau menerima gaji. Menurut Putin, perpanjangan perlu dilakukan, menyusul risiko penularan virus di Rusia masih sangat tinggi.
“Kami saat ini sedang menghadapi tahap baru, mungkin yang paling intens dalam perang melawan Covid-19. Risiko telah mencapai klimaks, ancaman bahaya virus tetap ada dan ini dapat mempengaruhi semua orang,” ujar Putin dalam sebuah pidato pada pertemuan daring dengan pemerintah dan gubernur regional Rusia yang disiarkan televisi negara dilansir China.org, Rabu (29/4).
Pada pertemuan itu, Putin meminta pemerintah dan gubernur di seluruh wilayah Rusia untuk mempersiapkan rencana pencabutan pembatasan secara bertahap mulai pada 12 Mei. Ia juga memerintahkan agar paket langkah-langkah yang mendukung perekomonian negara disiapkan.
Sebelumnya, Rusia menetapkan cuti nasional mulai 30 Maret hingga 30 April mendatang, membuat pemerintah regional menghentikan pekerjaan di sebagian besar perusahaan. Banyak wilayah yang juga menetapkan isolasi diri atau pembatasan pergerakan lainnya, membuat mereka harus berada di rumah masing-masing kecuali untuk pergi berbelanja makanan, membeli obat, berjalan dengan hewan peliharaan, serta mencari perawatan medis.
Hingga Rabu (29/4), Rusia mengkonfirmasi 95.558 kasus Covid-19 di negara itu dan terdapat 867 kematian. Jumlah pasien yang dinyatakan pulih adalah 8.456 orang.