Hooq Tutup, Grab Kehilangan 1 Layanan Hiburan
Hooq Ucap Selamat Tinggal, Grab Kehilangan 1 Layanan Hiburan
Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Layanan streaming Hooq resmi menutup layanannya di Indonesia mulai besok (30/4/2020), setelah pengarsipan likuidasi perusahaan.
Untuk itu, perusahaan membuat pengumuman melalui utas di akun Twitter-nya, menyampaikan surat perpisahan kepada para pengguna yang menikmati layanannya dalam lima tahun terakhir.
"Terima kasih untuk dukungan kalian selama ini, terima kasih untuk semuanya," tulis Hooq Indonesia, dikutip Rabu (29/4/2020).
Baca Juga: Nyesek! Kena Hantaman Corona, Cuan Raksasa Teknologi Korea Selatan Anjlok Rp61 T
Baca Juga: Corona Tak Mampu Luluh Lantahkan Facebook, Cuan Iklannya Tetap Membara
Pada 27 Maret lalu, Hooq Digital dilaporkan mengajukan likuidasi karena tak dapat menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan dan menutup biaya operasional yang kian meningkat.
Meski didukung oleh banyak nama besar, seperti Sony Pictures dan Warner Bros Entertainment, perusahaan itu gagal bersaing dengan pemain global seperti Netflix. Tingginya biaya konten dan keengganan konsumen untuk membayar juga jadi alasan di balik kesulitan Hooq di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Lebih lanjut, Hooq menjalin kemitraan dengan Grab pada Februari lalu, demi menyediakan layanan video streaming di aplikasi dengan jutaan pengguna. Secara otomatis, Hooq mendapat saluran akuisisi pelanggan baru.
Sayang beribu sayang, upaya itu tak berhasil menyelamatkan Hooq. Juru Bicara Grab pun mengonfirmasi, layanan Hooq tidak akan lagi tersedia di aplikasinya.