Sejarah Awal Mula Tahu Gejrot

Dahulu pedagang tahu gejrot memikul dagangannya, tetapi kini memakai gerobak dorong.

Rep: ayobandung.com Red: ayobandung.com

CIREBON, AYOBANDUNG.COM -- Menemukan penjual tahu gejrot di Cirebon tidak sulit, bahkan hampir di setiap pojok kota mudah ditemukan. Dahulu pedagang tahu gejrot memikul dagangannya, tetapi kini memakai gerobak dorong.

Popularitas tahu gejrot, tidak hanya di Cirebon saja tetapi sudah merambah ke daerah lainnya. Harganya yang murah menjadikan kuliner ini bisa dinikmati semua kalangan.

Budayawan Cirebon, Nurdin M Noer menerangkan kemunculan kuliner tahu gejrot tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan pabrik-pabrik tahu milik orang keturunan Tionghoa yang berada di Desa Jatiseeng. Di tengah situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu pada waktu itu, banyak warga pribumi yang bekerja menjadi buruh di pabrik tahu.

"Sebelum tahun 1950-an, keadaannya tidak stabil banyak warga sekitar kerja di pabrik untuk memenuhi kebutuhan," katanya seperti dikutip ayocirebon.com.

Setelah keadaan sudah membaik, banyak dari pemilik pabrik mulai mencari peruntungan baru dan meninggalkan usaha pembuatan tahu. Dalam kondisi itu, para buruh kemudian membuat usaha tahu sendiri.

"Karena sudah lama bekerja di pabrik tahu, para buruh memiliki keterampilan membuat tahu. Kemudian pada masa inilah, tahu gejrot semakin populer dan disukai banyak orang," jelasnya.

Nurdin menjelaskan, nama tahu gejrot muncul karena kebiasaan dari para penjualnya yang menaruh air gula merah dalam botol atau gendul. Pada proses penyajiannya, bahan-bahan pelengkap lainnya diulek pada piring gerabah, setelah halus lalu disiram air gula merah.

"Dari lubang botol dikucurkan air gula merah yang digejrotkan lalu menimbulkan bunyi jrot-jrot. Karena itulah kuliner tersebut dinamai tahu gejrot karena berbahan tahu dan air gula merah," katanya.


Lihat Artikel Asli
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Berita Terpopuler