Kementan Salurkan 155 Ton Beras Melalui ATM

ATM beras ini akan ditempatkan di Kodim wilayah Jabodetabek.

Republika/Thoudy Badai
Personel TNI mengecek persedian bantuan beras di Kodim 0508/Depok, Jawa Barat, Senin (27/4). Kementerian Pertanian menempatkan ATM beras gratis di sejumlah Kodim di wilayah Jabodetabek yang menyediakan 1,5 ton beras per harinya untuk 1000 warga sebagai upaya membantu masyarakat miskin yang terkena dampak COVID-19
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan TNI telah menyalurkan 155 ton beras yang bisa diperoleh masyarakat secara mandiri dengan mengambilnya di mesin ATM beras yang dibuat khusus. Mesin ATM beras ini ditempatkan di Komando Distrik Militer (Kodim) wilayah Jabodetabek.

"Sampai saat ini kami bekerja sama dengan TNI telah menyampaikan kira-kira 155 ton beras dan insya Allah akan terus berjalan selama bulan Ramadhan paling tidak," kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian Gatut Sumbogodjati dalam keterangannya pada konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB Jakarta, Selasa (5/5).

Dia menyebutkan penyaluran beras melalui ATM yang dimulai sejak hari pertama bulan Ramadhan tersebut tersedia di 10 Kodim pada wilayah Jabodetabek. Penyaluran beras melalui mesin ATM tersebut sebagai upaya pemerintah menjaga ketahanan pangan masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19 yang berdampak pada kondisi sosial ekonomi.

ATM beras tersebut diluncurkan untuk wilayah DKI Jakarta seperti Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Tangerang, Bekasi, Depok serta wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.

ATM beras yang tersedia di 10 Kodim tersebut bisa diakses masyarakat yang terdampak ekonominya akibat pandemi Covid-19 dengan kuota mengambil 1,5 kilogram beras per hari untuk setiap kepala keluarga (KK). Beras yang disediakan disiapkan untuk memenuhi kebutuhan 1.000 KK setiap harinya.

Penyaluran dilakukan dengan cara masyarakat sendiri yang mengambil beras secara mandiri ke Kodim dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19.

"Untuk menjaga kedisiplinan warga agar warga yang mengambil beras tersebut bisa tertib sesuai protokol penanggulangan Covid-19. Ini bermaksud memberikan pendidikan ke masyarakat agar memahami arti dari physical distancing, artinya tetap menjaga jarak satu sama lain untuk mencegah penularan Covid-19," kata dia.


Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler