Portofolio Investasi Minus? Ini Dua Pilihanmu

Investor bisa memindahkan aset sedikit demi sedikit saat indeks membaik.

Investasi (Ilustrasi). Terdapat dua hal yang dapat dilakukan investor apabila portofolio investasinya minus.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 menyebabkan pasar saham terguncang. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi cukup dalam bila dibandingkan dengan awal tahun 2020. Hal ini membuat portofolio saham dan reksa dana saham mengalami penurunan cukup dalam.

Baca Juga


Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth Ivan Jaya mengatakan, ada dua pilihan bagi investor yang sudah terlanjur berinvestasi di reksa dana saham dan saat ini mengalami kerugian. Pertama, diversifikasi aset ketika indeks saham sedikit membaik dengan melakukan rebalancing ke fixed income.

Kedua, bisa memanfaatkan situasi dengan menerima keadaan. Artinya, membiarkan investasi di reksa dana saham tersebut, karena sifatnya yang jangka panjang.

"Jangan sampai keluar di saham setelah minus 20 persen, lalu ditarik untuk disimpan ke bank. Karena nanti kembali ke normal, bisa naik sekitar 30 persen," kata Ivan Jaya dalam Market Update Online, Selasa (12/4).

Ia mengatakan, diversifikasi aset ke pendapatan tetap adalah langkah terbaik saat ini. Pasalnya, sampai saat ini, belum ada tanda-tanda pandemi Covid-19 akan berakhir, sehingga pergerakan saham masih akan terganggu.

Dari sejarahnya, secara rata-rata IHSG membutuhkan waktu selama 11 bulan untuk recover (pertama kali melewati titik puncak sebelumnya) dengan durasi paling lama selama 18 bulan. "Perlu diingat bahwa kinerja masa lalu bukan jaminan kinerja masa depan, yang terpenting dalam strategi berinvestasi adalah mencari tahu tujuan Investasi, keadaan cash flow dan profil risiko kita," jelas Ivan. 

Pada saat ini, Ivan menyarankan investor untuk menyesuaikan alokasi aset portofolionya dengan tujuan untuk menurunkan volatilitas portofolio. Ivan juga menyarankan agar investor berinvestasi di obligasi (bond) atau surat utang negara. Karena penurunan suku bunga berbanding terbalik dengan price bond

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler