Wapres: Perbanyak Amal Kebaikan untuk Raih Lailatul Qadar
Pada malam lailatul qadr itu turun keberkahan, pengampunan daripada Allah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak umat memperbanyak amal kebaikan dan ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan untuk meraih keutamaan Lailatul Qadar. Ma'ruf mengatakan, malam Lailatul Qadar yang diperkirakan jatuh di antara 10 hari terakhir, terutama di malam ganjil, mempunyai kedudukan yang tinggi.
Karena, pada malam lailatul qadr itu turun keberkahan, pengampunan daripada Allah dan juga turunnya rahmat dari Allah SWT.
"Apa istimewanya malam lailatul qadar itu, pertama itu tadi, turunnya Alquran, yang kedua karena malam lailatul qadar itu mempunyai nilai khoirum min alfi syahr, lebih baik dari seribu bulan, beribadah satu malam di malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan," ujar Ma'ruf dalam tausiah Ramadan tentang keutamaan Lailatul Qadar di akun Youtube resmi Sekretariat Wakil Presiden, Selasa (12/5).
Ma'ruf menerangkan, keistimewaan lain malam Lailatul Qadar juga para malaikat turun ke bumi. Dalam beberapa riwayat mengungkap alasan para malaikat turun ke bumi, ada yang mengatakan dulunya malaikat menganggap manusia orang-orang yang akan menimbulkan kerusakan saja.
Namun ternyata di antara manusia ada yang tidak merusak, mereka taat, baik, apalagi di malam lailatul qadar banyak orang yang berdoa dan bermunajat. Karena itu, malaikat turun ke bumi ingin menyampaikan selamat dan ingin memintakan ampun kepada orang yang belum baik.
Selain itu, ada yang mengatakan turunnya malaikat ke bumi untuk melihat sesuatu yang tidak ada di langit, yakni tangisan orang-orang yang berdosa. Sebab, Allah mencintai tangisan orang berdosa daripada teriakan orang yang membaca tasbih.
"Malaikat turun ingin mendengarkan itu, itu tidak ada di langit, tangisan orang-orang yang berdosa itu, makanya malaikat turun mengajak semua malaikat-malaikat yang lain, mari kita turun ke bumi untuk mendengarkan suara yang paling dicintai oleh Allah," kata Ma'ruf.
Di samping itu, Ma'ruf menerangkan bahwa hal lain yang ingin dilihat malaikat yakni pemandangan orang kaya yang membagikan sebagian hartanya kepada orang miskin yang membutuhkan. Karena itu, kondisi pandemi Covid-19 menjadi momentum masyarakat saling membantu satu sama lain.
"Banyak orang kaya yang membagi-bagikan hartanya, untuk bersedekah, berinfak kepada orang-orang yang miskin. Pemandangan itu tidak ada di langit kata malaikat, mereka ingin tahu bagaimana, ini mereka turun ke bumi untuk melihat hal-hal yang mereka tidak temukan di langit," ujarnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia nonaktif itu melanjutkan, keistimewaan lainnya malaikat turun untuk menyalami terus orang-orang yang beribadah waktu tersebut, dan menyampaikan keselamatan dan keberkahan. Karena itu, malam itu adalah malam yang berkah, malam yang penuh maghfirah, penuh rahmat Allah, menyampaikan salam dari Allah kepada orang-orang yang beribadah pada malam itu.
Karena itu, ia mengajak umat menghidupkan anjuran Rasulullah untuk berdzikir kepada Allah dan membaca Alquran untuk meraih pengampunan dan keberkahan serta rahmat dari Allah SWT.
"Sekali lagi kita jadikan malam lailatul qadar juga untuk memohon kepada Allah agar bangsa ini diselamatkan dari Covid-19, kembali kepada suasana yang ceria, kepada suasana yang tidak tertekan lagi, tidak ada ketakutan lagi dan dapat bekerja sebagaimana mestinya," ujarnya.