Kemendikbud Harus Pastikan Sekolah Bebas Corona

Pemerintah juga harus memastikan keamanan siswa dari penularan Covid-19

Republika/Mardiah
Ilustrasi Anak Sekolah. Kemendikbud diminta pastikan sekolah bebas corona saat dibuka kembali.
Rep: Ali Mansur Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Illiza Sa’aduddin Djamal meminta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memiliki peta penyebaran Covid-19, sebelum membuka kembali aktivitas sekolah. Sehingga Kemendibud mengetahui daerah-daerah yang merupakan masuk Zona Merah, Zona Kuning, dan Zona Hijau.

"Hanya di zona hijaulah yang memungkinkan dibuka kembali proses belajar mengajar di sekolah," tegas politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam pesan singkatnya kepada Republika.co.id, Rabu (12/5)

Kemudian menurut Illiza, Kemendikbud juga harus memastikan sekolah yang akan ditempati benar-benar bebas dari Covid-19. Tentunya dengan melakukan penyemprotan disinfektan di semua sudut sekolah, menyediakan washtafel dan masker. Serta Pemerintah juga harus memastikan keamanan siswa dari penularan Covid-19 selama dalam perjalanan menuju tempat sekolah.

"Misalnya selama berada di angkutan umum, karena siswa tentu akan bercampur dan berinteraksi dengan masyarakat umum di dalam angkutan umum. Semua langkah antisipasi agar tidak terjadi penularan haris dilakukan dengan baik," ungkapnya.

Legislator asal Aceh itu menjelaskan, Kemendikbud sebelumnya sudah memiliki tiga skenario tentang pembukaan kembali proses bejalar mengahar di sekolah. Ketiga skenario tersebut dipilih dan dipertimbangkan dengan baik dan penuh hati-hati. Ketiga skenario tersebut adalah pertama, jika Covid-19 berakhir pada akhir Juni 2020, maka siswa masuk sekolah tahun pelajaran di minggu ketiga Juli 2020.

"Kedua, jika Covid-19 berlangsung sampai September 2020, siswa belajar di rumah dilaksanakan sampai September. Ketiga, jika Covid-19 sampai akhir tahun 2020, maka semua siswa Belajar di Rumah selama satu semester penuh," tutup Illiza.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler