Amalan Wanita Haid untuk Meraih Malam Lailatul Qadar
Wanita haid, nifas, dan tak puasa karena hamil bisa mendapatkan malam lailatul qadar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Prof Dr KH Ahmad Satori Ismail mengatakan, bagi wanita tak harus khawatir tidak mendapatkan malam lailatul qadar karena terhalang haid, nifas atau tidak berpuasa karena hamil. Banyak amalan lain yang dapat rutin dijalankan saat malam-malam terakhir Ramadhan.
"Mereka bisa memperbanyak dzikir, taat pada suami dan orang tua dan tidak meninggalkan kewajiban sebagai istri dan anak. Bahkan seorang wanita dapat memeprbanyak doa tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga keluarga dan negara," kata Kiai Ahmad Satori Ismail kepada Republika beberapa waktu lalu.
Bagi anak-anak, mereka yang telah rajin beribadah tetapi belum baligh atau mumayiz, maka pahalanya diberikan kepada orang tua. Orang tua tersebut bisa saja mendapatkan malam lailatul qadar berkat kesuksesan mendidik anak-anaknya menjadi anak yang sholeh dan sholehah sejak anak-anak.
Menurut Kiai Ahmad Satori Ismail, malam lailatul qadar adalah malam kemuliaan. Malam yang pahalanya sama dengan beribadah seribu bulan atau 83 tahun.
Rasulullah SAW setiap Ramadhan selalu mengajak anak dan keluarganya memperbanyak ibadah. Ibadah pun semakin meningkat ketika 10 hari terakhir Ramadhan.