Taiwan Tolak Syarat China Jika Mau Ikuti Forum WHO

Taiwan diminta menerima prinsip 'Satu China' jika ingin ikut forum WHO

cnreviews.com
Bendera Taiwan. Taiwan diminta menerima prinsip 'Satu China' jika ingin ikut forum WHO. Ilustrasi.
Rep: Kamran Dikarma Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI — Pemerintah Taiwan menolak syarat utama China agar dapat berpartisipasi dalam forum World Health Assembly (WHA) yang diselenggarakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan depan. Untuk dapat mengikuti kegiatan itu, Taiwan diminta menerima prinsip “Satu China” yang menjadikannya bagian dari Negeri Tirai Bambu.

Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung mengatakan tak mungkin pihaknya memenuhi persyaratan China. “Saya tidak punya cara untuk menerima sesuatu yang tidak ada,” kata dia dalam sebuah konferensi pers pada Jumat (15/5).

Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan Kelly Hsieh mengisyaratkan China tak dapat mewakili wilayahnya dalam forum WHO. Hanya pemerintahannya yang terpilih secara demokratis dapat melakukan hal tersebut.

“Kami dapat mewakili rakyat kami sendiri. Kami berharap WHO dapat mengesampingkan pertimbangan politik dan bersikap netral serta profesional,” kata Hsieh.

Pemerintah China telah mengatakan Taiwan hanya dapat berpartisipasi dalam forum WHO di bawah prinsip “Satu China”. Namun Beijing menyebut Democratic Progressive Party yang berkuasa di Taiwan menolak melakukan hal tersebut. Dengan demikian fondasi politik untuk partisipasi Taiwan di WHO tidak ada lagi.

WHO mengatakan tidak memiliki mandat untuk mengundang Taiwan ke WHA. Hanya negara anggota dapat memutuskan. Pada 2009-2016, Taiwan menghadiri forum WHA sebagai pengamat.

Saat itu hubungan Taiwan dan China lebih hangat. Namun Beijing menghalangi partisipasi lebih lanjut setelah terpilihnya Tsai Ing-wen sebagai presiden Taiwan. China memandangnya bagian dari separtis yang menghendaki Taiwan berdiri sebagai negara sendiri. Tsai telah menolak tudingan tersebut.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler