Presiden Tanzania: Dahulukan Ekonomi daripada Corona

Presiden Tanzania John Magufuli lebih pentingkan ekonomi daripada tangani corona

ibyamamare.com
Presiden Tanzania John Magufuli lebih pentingkan ekonomi daripada tangani corona. Ilustrasi.
Rep: Lintar Satria Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Tanzania John Magufuli mengatakan ekonomi yang terus berjalan lebih penting dibandingkan virus corona. Pandemi global itu telah menewaskan 21 orang di negara Afrika Timur tersebut.

"Kami memiliki sejumlah penyakit menular termasuk AIDS dan campak. perekonomian kami harus didahulukan, tidak tidur. Jika kami membiarkan ekonomi kami tidur, kami tidak akan mendapat gaji," kata Magufuli seperti dikutip Anadolu Agency, Selasa (19/5).

Surat kabar setempat The Citizin melaporkan hal ini ia sampaikan dalam Misa Ahad di kampung halamannya, Chato. "Hidup harus terus berjalan," tambah Magufuli.

Ia juga mengatakan Tanzania memutuskan tetap membuka perbatasannya. "Kami berbagi perbatasan dengan delapan negara dan jika kami menutupnya kami akan menghancurkan perekonomian mereka," kata Magufuli.

Magufuli yakin perekonomian Tanzania berada di jalur yang benar. Ia akan mencabut syarat karantina untuk mendorong perekonomian.

Magufuli dikritik karena tidak mengimplementasikan langkah yang ketat untuk membendung penyebaran virus corona. Tidak seperti negara-negara tetangganya, Tanzania tidak menutup tempat ibadah. Beberapa jemaat mengatakan doa akan 'mengalahkan virus'.

"Putra saya sendiri menutup diri di kamarnya setelah tertular virus, minum lemon dan jahe sebagai solusi sebelum sembuh dan melakukan beberapa olahraga," kata Magufuli dalam video yang viral.

Pekan lalu Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tanzania memperingatkan risiko penularan virus corona di kota Dar es Salaam sangat tinggi. Dar es Salaam adalah kota dan pelabuhan komersial Tanzania di pinggir Samudra Hindia.

Baca Juga


sumber : https://www.aa.com.tr/en/africa/economy-comes-before-virus-says-tanzanian-president/1844572
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler