DPR: Tagar Indonesia Terserah Wujud Keresahan

Keluhan harus didengar Pemerintah dan diperhatikan.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto saat ini melihat masyarakat, khususnya tenaga medis mulai terkesan tak peduli dengan tak konsistennya penanganan virus Covid-19.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto saat ini melihat masyarakat, khususnya tenaga medis mulai terkesan tak peduli dengan tak konsistennya penanganan virus Covid-19 atau corona. Hal ini terbukti dari munculnya tagar Indonesia Terserah di berbagai media sosial.

"Keluhan harus didengar Pemerintah, diperhatikan. Kamu mau apa, terserah, ini menunjukkan kondisi yang sudah sangat rumit," ujar Yandri saat dihubungi, Selasa (19/5).

Banyak pihak yang mulai abai dengan protokol pencegahan virus Covid-19. Pasalnya, bandara dan pasar justru terlihat padat, meskipun daerah tersebut telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Hal ini diperparah dengan pernyataan Pemerintah yang tak konsisten terkait penanganan pandemi ini. Terbaru, Presiden Joko Widodo yang menyatakan tak mempermasalahkan adanya keramaian di pasar tradisional, asalkan protokol pencegahan virus Covid-19 atau corona dijalankan.

"Pemerintah juga seharusnya apa yang jadi aturan jangan plin-plan. Kita saja tokoh masyarakat dan ormas juga ikut aturan," ujar Yandri.

Menurutnya, jika Pemerintah tegas sejak awal masuknya virus Covid-19 ke Indonesia, hal seperti ini tidak akan terjadi. Sebab penanganan tentu sudah berjalan lebih baik dan angka kasus positif akan terus menurun.

Baca Juga


"Kalau kata saya ini, Indonesia apa adanya, karena yang penting seolah kita lawan corona, tapi tidak punya apa-apa," ujar Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Tidak konsistennya pemerintah dalam menjalankan kebijakan pembatasan sosial tentu akan membuat masyarakat bingung dan abai. Sehingga ia mengimbau warga untuk mawas diri di tengah pandemi Covid-19.

"Sebaiknya warga masyarakat mawas diri, pakai masker kalau ada, jangan tergantung pemerintah. Kita yang waspada karena Indonesia apa adanya," ujar Yandri.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kembali ramainya pasar tradisional di berbagai daerah menjelang hari raya Idul Fitri di saat pelaksanaan PSBB masih berlangsung. Ia pun meminta agar petugas di lapangan memastikan pelaksanaan protokol kesehatan terus menerus dilakukan di area tersebut.

Masyarakat yang berada di pasar dimintanya untuk tetap mengatur jarak dan juga mengenakan masker. Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas persiapan Idul Fitri 1441H/2020 M, Selasa (19/5).

“Saya melihat pasar-pasar tradisional saat ini sudah mulai ramai karena banyak masyarakat yang belanja mempersiapkan hari raya. Saya ingin ini dipastikan ada pengaturan jarak yang baik, memakai masker, petugas di lapangan betul-betul bekerja untuk mengingatkan mengenai protokol kesehatan secara terus menerus,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler