Survei RTK: 51,4 Persen Responden Anggap PSBB Sudah Tepat
Survei RTK menunjukan jika 51,4 persen responden anggap PSBB sudah tepat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Roda Tiga Konsultan (RTK) mendapatkan hasil sebanyak 51,4 persen responden menganggap kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah tepat dalam menangani pandemi Covid-19. Selain itu, mayoritas responden setuju dengan kebijakan larangan mudik Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah.
Direktur Eksekutif RTK, M. Kahfi Siregar mengatakan pendapat soal PSBB merupakan salah satu dari hasil survei bertajuk "Pandangan Masyarakat terhadap Penanganan Pandemi Covid-19" dengan 1.200 responden acak. Meski begitu, masih banyak responden yang menganggap kebijakan PSBB masih kurang tegas.
"Bahkan 35,5 persen mengatakan kebijakan PSBB masih kurang tegas. Aspirasinya mengarah kepada kebijakan lockdown atau karantina wilayah, kemudian, hanya 9.9 persen responden yang mengatakan tidak perlu ada kebijakan PSBB," katanya, Selasa (19/5).
Dari 1.200 responden yang disurvei, 98,9 persen menyebut mengetahui soal Covid-19 dan hampir semua menganggap bahwa Covid-19 berbahaya atau sangat berbahaya yakni 94,8 persen. Sedangkan yang mengatakan tidak berbahaya dan tidak berbahaya sama sekali hanya 4,1 persen. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat cukup sadar bahwa Covid-19 merupakan ancaman yang berbahaya.
Pada survei tersebut, responden juga setuju tentang kebijakan larangan mudik Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah atau 82,7 persen dari responden yang menyetujui. Begitu juga dengan kebijakan sekolah dari rumah, 80,9 persen responden setuju dengan kebijakan pemerintah.
Kemudian, dua per tiga responden atau 66,5 persen menyatakan mendukung kebijakan larangan beribadah berjamaah di rumah ibadah selama pandemik Covid-19. "Walaupun untuk kebijakan yang terakhir ini, resistensinya cukup signifikan yaitu hampir sepertiga dari responden 31,5 persen," ujarnya.
Survei tersebut juga mendapatkan hasil sekitar 3 dari 4 responden atau 73,2 persen mengatakan kondisi ekonomi rumah tangganya lebih buruk daripada sebelum pandemik Covid-19.
Sekitar satu dari empat responden mengatakan tidak ada perubahan dalam ekonomi rumah tangganya, dan hanya 1,6 persen responden yang mengatakan kondisi ekonominya lebih baik.
Mengenai data yang dikeluarkan pemerintah terkait jumlah orang yang positif, meninggal dan sembuh, kata dia sebanyak 45,2 persen dari responden mempercayainya. RTK menggelar survei pada 1-17 Mei 2020 dengan mengambil responden secara acak dari 10.456 yang ada dalam bank data lembaga tersebut, dan tingkat margin eror dari survei itu sebesar 2,89 persen.