WHO: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir
Episentrum pandemi Covid-19 kini bergeser ke negara-negara Amerika
REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan beberapa negara mendeteksi peningkatan kasus virus corona baru atau Covid-19 karena pembatasan dilonggarkan. Oleh karenanya, WHO mengimbau penduduk harus melindungi diri dari virus corona sementara pihak berwenang melanjutkan pengujian.
Juru Bicara WHO Margaret Harris menjelaskan episentrum pandemi kini bergeser ke negara-negara Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Utara, khususnya Amerika Serikat (AS). "Soal peningkatan (dalam kasus), ya kita telah melihat di negara-negara di seluruh dunia. Saya tidak berbicara khusus tentang Eropa ketika pembatasan mereda, ketika langlah-langkah jarak sosial mereda, orang kadang-kadang menafsirkan ini sebagai 'oke sudah berakhir', tapi ini belum,' ujar Harris.
"Ini belum selesai. Ini belum berakhir sampai tidak ada virus di mana pun di dunia," ujarnya menambahkan.
Merujuk pada demonstrasi AS sejak pembunuhan George Floyd 10 hari yang lalu, Harris mengatakan bahwa pengunjuk rasa harus mengambil tindakan pencegahan virus corona. "Kami tentu telah melihat banyak kemarahan pekan ini. Kami telah melihat orang-orang yang merasa perlu keluar dan untuk mengekspresikan perasaan mereka," katanya.
"Kami meminta mereka untuk mengingat masih melindungi diri sendiri dan orang lain," ujarnya.
Untuk menghindari infeksi, WHO menyarankan orang untuk menjaga jarak setidaknya satu meter (3 kaki), sering mencuci tangan, dan menghindari menyentuh mulut, hidung dan mata mereka.
Virus corona kini telah menginfeksi lebih dari 210 wilayah dan negara. Covid-19 telah menginfeksi 6.850.873 orang, dengan kematian 398.244.