Emirates dan Etihad Perpanjang Pemotongan Gaji

Emirates dan Etihad Airways memperpanjang periode pemotongan gaji dampak pandemi

EPA/Herve Gousse
Emirates dan Etihad Airways memperpanjang periode pemotongan gaji dampak pandemi Covid-19 hingga September. Ilustrasi.
Rep: Umar Mukhtar Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Industri penerbangan termasuk di antara yang paling parah terdampak pandemi wabah virus Covid-19. Industri tersebut telah memangkas permintaan perjalanan dan memaksa maskapai untuk memberhentikan jajaran stafnya.

Perusahaan maskapai di Negara Teluk, Emirates dan Etihad Airways memperpanjang periode pemotongan gaji untuk staf mereka sampai September mendatang. Ini dilakukan untuk mengefisiensi pengeluaran biaya selama pandemi virus Covid-19.

Ketua Grup Emirates Sheikh Ahmed bin Saeed al-Maktoum mengatakan maskapainya menunjukkan kinerja yang kuat dalam 11 bulan pertama selama tahun berjalan. "Namun dari pertengahan Februari, segalanya berubah dengan cepat ketika pandemi melanda seluruh dunia," katanya dilansir Middle East Eye mengutip Reuters, Senin (8/6).

Emirates sebelumnya mengurangi upah dasar sebesar 25 persen lalu menjadi 50 persen selama tiga bulan sejak April, dengan karyawan baru dibebastugaskan. Ahad kemarin pun Emirates memperpanjang pemotongan upah selama tiga bulan yang akan berakhir bulan ini hingga 30 September.

Emirates bulan lalu menyampaikan, akan dibutuhkan setidaknya 18 bulan untuk memulihkan permintaan penerbangan sampai menjadi normal kembali. Sebelum pandemi, maskapai yang terbesar di Timur Tengah itu membukukan laba bersih 288 juta dolar AS untuk tahun keuangan yang berakhir Maret, naik dari 237 juta dolar AS di tahun sebelumnya.

Maskapai penerbangan negara Emirates dan Etihad telah mengoperasikan layanan secara terbatas. Mereka akan memulai kembali beberapa penerbangan penghubung bulan ini setelah Uni Emirat Arab mencabut penangguhan layanan penerbangan.

Etihad Airways dari Abu Dhabi juga telah memperpanjang pemotongan gaji karyawannya antara 25 persen dan 50 persen hingga September mendatang. Pemotongan ini terpaksa diterapkan dengan mempertimbangkan semua opsi untuk melindungi pekerjaan dan efesiensi pengeluaran biaya.

Etihad pekan lalu memberhentikan beberapa awak kabin dan tidak merencanakan redudansi awak lebih lanjut. Juru bicara Etihad mengatakan telah terjadi pemutusan hubungan kerja di beberapa area maskapai ini. Bulan lalu sumber itu mengatakan kepada Reuters bahwa Etihad berencana untuk memberhentikan 1.200 karyawan.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler