Aplikasi Permainan Aksara Jawa Karya UNS Torehkan Prestasi
Boardgame aksara jawa karya mahasiswa UNS dapat pengargaan di Singapura.
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Lima mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo membuat aplikasi dan boardgame aksara Jawa. Aplikasi permainan tersebut mendapatkan Bronze Medal di Singapore International Invention Show 2020 pada Mei 2020.
Kelimanya yakni Abyan Ajrurrafi Syauqi dari Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Muhammad Dani Mulyawan dari Prodi Statistika, Roisatul Khoiriyati dari Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Tasya Ayu Oktayana Prodi Pendidikan Bahasa Jawa, dan Ananto Eko Pambudi Prodi Agribisnis Fakultas Peternakan.
Abyan Ajrurrafi Syauqi menjelaskan, proses pendaftaran dimulai sejak Februari secara daring, kemudian diumumkan pada 15 Mei melalui laman asianinvent.com. Inovasi yang mereka usung berupa aplikasi dan boardgame Carakan yang diharapkan dapat digunakan sebagai branding negara Indonesia serta melindungi budaya daerah.
Carakan merupakan aksara tradisional berbahasa Jawa yang berkembang di Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Carakan dikemas dalam dua jenis permainan yakni dalam permainan papan dalam bentuk flash card dan aplikasi.
"Carakan dalam bentuk flash card dapat digunakan sebagai sarana berkumpul keluarga, media pembelajaran pada sekolah, dan sebagai boardgame untuk permainan bersama di tempat-tempat umum saat berkumpul dengan teman-teman. Bentuk kedua dari carakan ialah sebuah aplikasi permainan aksara Jawa yang memudahkan pengguna telepon genggam dalam belajar aksara Jawa," ucap mahasiswa semester VI tersebut seperti tertulis dalam siaran pers, Selasa (9/6).
Menurut Abyan, pada era modernisasi saat ini, branding yang biasa-biasa saja belum mampu meningkatkan minat masyarakat. Karenanya, dia dan tim menghadirkan aplikasi dan boardgame tersebut.
Abyan berharap pencapaian yang ditorehkan timnya mampu menjadi penyemangat bagi mereka maupun mahasiswa lain untuk dapat berkarya dalam kondisi apapun.
"Kami juga berharap melalui karya kami ini dapat membantu membumikan kembali aksara Jawa yang kini telah banyak ditinggalkan oleh anak muda. Selain itu harapan jangka panjangnya yakni aksara Jawa bisa menarik minat masyarakat internasional untuk mempelajarinya," pungkas Abyan.