PP Aisyiyah: Majelis Taklim Tatap Muka Perlu Protokol Ketat
PP Aisyiyah sedang menyiapkan pengajian tatap muka sesuai ketentuan pemerintah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menuturkan, pengajian secara tatap muka memerlukan pendampingan sekaligus protokol kesehatan yang seksama dan tidak sederhana. Sebab secara umum kondisi Covid-19 di Indonesia belum menurun dan masih naik.
"Hal itu sebagaimana diumumkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Pemerintah untuk Penanganan Covid-19," kata dia kepada Republika.co.id melalui pesan elektronik, Selasa (9/6).
Menurut Siti, majelis taklim, ibadah di masjid, dan kegiatan keislaman lainnya harus tetap mengikuti protokol kesehatan dan kebijakan pemerintah setempat kalau pun dibuka. Siti menambahkan, Aisyiyah pun sedang menyiapkan pengajian offline sambil memetakan daerah-daerah yang aman sesuai ketentuan pemerintah. Namun, kajian online terus berjalan.
"Lebih dari itu di era digital saat ini umat Islam dapat pula memaksimalkan majelis taklim online yang dapat memperkaya keilmuan dan pemahaman keislaman secara luas tanpa batas tempat atau lokasi," jelasnya.
Di saat sekarang ini, lanjut Siti, prinsip keseksamaan dan kewaspadaan tetap diperlukan untuk mencegah penularan wabah Covid-19. Agar Indonesia lebih cepat keluar dari musibah pandemi ini. Karena itu juga menurutnya dibutuhkan kesadaran disiplin secara kolektif.
"Spirit keislaman terus dikembangkan agar kita umat Islam makin memahami dan mampu menjalankan ajaran Islam dengan sebaik-baiknya," ujar dia.