Destinasi Jakarta Mulai Buka, Akankah Warga Berwisata?
Sebagian lokasi wisata di Jakarta mulai dibuka
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebagian lokasi wisata di Jakarta mulai dibuka, mulai dari museum dan galeri, tempat wisata pantai Kepulauan Seribu di Jakarta Utara, taman margasatwa hingga fasilitas olahraga indoor dan outdoor.
Kemudian, dalam dua hari ke depan pusat perbelanjaan juga akan dibuka, namun tidak untuk fasilitas bermain anak dan tempat usaha di dalam pusat perbelanjaan yang berpotensi menimbulkan kerumuman.
Apakah kebijakan ini serta merta membuat para warga ibu kota beranjak dari rumah dan mengajak serta keluarga mereka berlibur mengingat selama dua bulan terakhir terisolasi di dalam rumah akibat pandemi Covid-19?
Andhika Dwi (36), editor di salah satu media bisnis daring di Jakarta mengatakan tidak berniat mengajak keluarganya bepergian sementara waktu ini. Dia masih belum merasa aman bepergian ke tempat-tempat umum karena kasus Covid-19 masih terjadi di Indonesia.
"Enggak (ke lokasi wisata). Selama PSBB, (kami) sekeluarga di rumah saja, ngeri. Anak juga sudah dikasih pengertian kalau ada virus, dia juga paham sekarang enggak bisa ke mal dulu, jalan-jalan karena ada virus," kata dia, Sabtu (13/6)
Hal senada juga diungkapkan, Herman. Ayah dua orang putra yang masing-masing berusia 7 tahun dan 2 tahun ini memilih berwisata ke kawasan alam yang sepi, menghindari kerumuman bersama keluarganya.
"Naik ojek saja walaupun ada partisi enggak berani. Palingan jalan ke alam yang sepi enggak ada orang, kayak ke taman kota yang sepi atau kalau ada orangnya jaraknya jauh-jauh," kata dia yang tinggal di kawasan Cijantung, Jakarta Timur itu.
Setali tiga uang dengan kedua bapak, Hariman Chalid, humas di salah satu jaringan bioskop di Indonesia juga memilih tak bepergian ke tempat-tempat keramaian sementara ini.
"Di rumah saja. Belum berani ke tempat-tempat keramaian, kecuali kalau benar-benar harus ke sana seperti tempat ibadah," kata Hariman yang tinggal di kawasan Kebon jeruk, Jakarta Barat.
Sementara Umaya khusniah mengaku putar otak untuk mengusir rasa bosan anaknya.
"Aku enggak ada sama sekali rencana jalan-jalan sama anak ke tempat wisata, mal, taman dan sejenisnya. Selama 3 bulan ini anak di rumah saja tidak kemana-mana. Main di kompleks pun juga enggak. Alhamdulillah enggak rewel, dari awal dia tahu ini virus berbahaya jadi ngikutin perkembangannya," ujar Ecka.