371 Penumpang KRL Terlantar Akhirnya Diangkut Bus Sekolah
Dishub DKI menyebut penumpang KRL terlantar karena pembatasan kapasitas angkut
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 371 calon penumpang kereta rel listrik (KRL) yang terlantar akibat pembatasan penumpang di sejumlah stasiun di Jakarta diangkut menggunakan bus sekolah.
"Total ada 371 penumpang yang kami antarkan pulang ke wilayah Bodetabek pada hari pertama operasional bus sekolah, Jumat (13/6)," kata Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah Dishub DKI Jakarta, Ali Murtadho di Jakarta, Sabtu.
Ratusan penumpang itu diangkut dari Stasiun Tanah Abang sebanyak 78 orang, Stasiun Tebet 115 orang, Stasiun Sudirman 72 orang, Stasiun Manggarai 74 orang dan Stasiun Juanda 32 orang.
Menurut Ali, penumpang yang terlantar itu diakibatkan sistem pembatasan kapasitas angkut penumpang yang diberlakukan di kereta sebanyak 50 persen setiap gerbong untuk mengantisipasi penularan COVID-19.
Mereka akhirnya diangkut dengan 44 unit bus sekolah menuju ke tempat asal penumpang di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Boderabek)."67 orang diantarkan ke daerah Bekasi, 135 orang ke Bogor, 25 orang ke Tangerang dan 144 orang ke Bogor," katanya.
Ali mengatakan, antusiasme masyarakat terhadap angkutan bus sekolah secara gratis itu terbilang tinggi. Dari total 50 unit bus yang disiagakan, sebanyak 44 unit digunakan mengangkut penumpang kereta.
Bus sekolah, kata Ali, bisa menjadi solusi penumpukan penumpang KRL di stasiun saat jam sibuk.