Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Sajikan Kereta Wisata
Museum SSBA kembali dibuka dalam rangka tatanan baru
REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang, Kepri, menyuguhkan konsep wisata baru. Disbudpar menyediakan kereta wisata bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah (SSBA).
Kepala Disbudpar Tanjungpinang, Surjadi, mengatakan, konsep wisata ini disuguhkan setelah Museum SSBA kembali dibuka dalam rangka tatanan baru atau new normal di tengah pandemi COVID-19. "Tinggal duduk cantik di kereta wisata wisatawan akan mendapatkan cerita utuh tentang sejarah perkembangan Tanjungpinang," kata Surjadi di Tanjungpinang, Kamis (25/6).
Dia menjelaskan, konsep baru ini merupakan gabungan wisata museum dengan wisata warisan Kota Lama yang bisa dinikmati dengan menggunakan kereta/bus wisata yang telah disiapkan dengan desain yang unik. "Konsep wisata ini merupakan upaya untuk memulihkan kembali pariwisata di Tanjungpinang yang menurun imbas pandemi COVID-19 yang dialami hampir seluruh dunia," ungkapnya.
Wisata gabungan ini akan dimulai dari wisata museum. Setelah itu pengunjung melanjutkan tripnya dengan menelusuri warisan Kota Lama menggunakan kereta wisata yang disebut Gurindam.
"Dalam uji trip pembukaan kembali Museum SSBA yang di ikuti beberapa peserta kemarin, terlihat prosedur protokol kesehatan yang respon COVID-19 dijalankan maksimal," ujarnya.
Dalam trip wisata itu, pengunjung diatur sedemikian rupa agar semua prosedur atau protokol kesehatan dijalani dengan tertib sehingga aman bagi pengunjung. "Dimulai dari pemeriksaan suhu tubuh, kewajiban mencuci tangan, pengaturan antre dan tunggu, serta petugas yang menggunakan perlengkapan sesuai standar protokol kesehatan," kata dia.
Kepala UPTD Museum SSBA Tanjungpinang, Iza Silvia, konsep wisata bisa terlaksana setelah semua persiapan dan kelengkapan protokol kesehatan sesuai ketentuan new normal terpenuhi. "Ini upaya kami untuk mencegah penularan sekaligus membuat Museum SSBA bebas COVID-19," ungkapnya.
Iza Silvia menjelaskan, terkait inovasi dengan menggabungkan wisata Kota Lama dengan wisata Museum SSBA akan dapat dinikmati pengunjung hanya di hari Sabtu dan Ahad. Dengan catatan memberitahukan rencana kunjungan terlebih dahulu atau sehari sebelumnya.
"Di hari-hari yang lain, pengunjung hanya menikmati wisata museum seperti biasa. Semua fasilitas yang diberikan, gratis dan tidak berbayar," kata dia.
Seorang warga Tanjungpinang, Rere, mengaku sangat senang mengikuti trip wisata museum dan kota lama tersebut. Meski warga asli Tanjungpinang, ia merasa terkesan dengan cerita sejarah perkembangan Tanjungpinang yang selama ini belum diketahuinya.
"Meskipun saya lahir dan besar di Tanjungpinang, ternyata banyak sejarah warisan Tanjungpinang yang saya belum tahu, dan semua itu menarik diikuti," ucap dia.
Rere berharap, trip wisata Museum SSBA dan Kota Lama dapat terus dipertahankan dan diperkenalkan ke khalayak ramai.
"Pemandu wisatanya keren, bisa menceritakan sejarah kota kita yang luar biasa," ucap Rere, seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Tanjungpinang.