Ilmuwan Temukan Dunia Serupa Planet Jupiter di Ruang Angkasa

Planet HIP 67522 b terlihat sangat mirip dengan Jupiter.

nasa
Gambar diambil pada 10 April menawarkan pandangan yang lebih dekat pada atmosfer Jupiter, yang diambil hanya 5.375 mil (8.650 kilometer).
Rep: Puti Almas Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan menemukan dunia serupa Planet Jupiter di bagian lain ruang angkasa. Dilansir New York Post, Jupiter disebut seperti sebuah bola masif berisi sebagian besar gas, serta mengumpulkan bulan. Sebagian besar waktu yang dihabiskan mempelajari planet ini berfokus pada badai besar yang terjadi, serta awan menjulang tinggi yang membentang jauh ke dalamnya.

Tidak diketahui bagaimana itu terbentuk, namun kini para peneliti melihat dunia serupa Jupiter di bagian lain ruang angkasa. Sebuah planet di luar tata surya (exoplanet) yang disebut sebagai HIP 67522 b terlihat sangat mirip dengan Jupiter dan memberi banyak gambaran kepada astronom.

Sebuah makalah penelitian terbaru yang menggambarkan penemuan planet ini diterbitkan dalam Astrophysical Journal. Terlihat bahwa 'Jupiter' yang masih sangat muda. Namun, bintang yang mengorbit ini memiliki massa yang sama dengan Matahari.

Itu jauh dari kebanyakan exoplanet dengan gas raksasa lainnya yang ditemukan para ilmuwan. Dalam sebuah pernyataan, NASA mengatakan usia planet Jupiter sendiri tercatat mencapai lebih dari satu miliar tahun. Dari sana, astronom mempelajari lebih banyak tentang bagaimana dan bahkan di mana planet-planet cenderung terbentuk.

Satu teori mengenai keberadaan raksasa gas adalah bahwa ini bermigrasi, mendorong ke daerah baru dari sistem planet dari waktu ke waktu. Planet  yang baru ditemukan kali ini mengorbit sangat dekat dengan bintang inangnya, menyelesaikan orbit hanya dalam tujuh hari.

Disebutkan bahwa planet ini sangat panas dan karena ukurannya kira-kira setara dengan Jupiter, itu adalah target yang sempurna untuk diamati jika kita ingin mempelajari lebih lanjut tentang sejarah Jupiter dalam sistem tata surya, termasuk juga dalam mempelajari planet-planet dan hal-hal lain yang mengorbit Matahari.

"Tapi kita tidak akan pernah tahu seberapa unik atau seberapa umum tata surya kecuali kita di luar sana mencari exoplanet," kata Aaron Rizzuto, ketua penulis penelitian, dalam sebuah pernyataan.


Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler