Jokowi Serahkan Pengelolaan RSD Surabaya ke Pangkogabwilhan
Presiden meminta ada koordinasi yang baik antara RS darurat dan RS rujukan di Jatim.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menyerahkan pengelolaan rumah sakit darurat Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur kepada Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II Marsda TNI Imran Baidarus. Hal ini dilakukan agar integrasi antara RS Darurat dengan RS rujukan penanganan Covid-19 di Surabaya dan kota lain di Jawa Timur bisa lebih baik.
Penanganan RS darurat oleh TNI memang dianggap berhasil, berkaca dari RS darurat di Wisma Atlet Kemayoran dan RS darurat di Pulau Galang Kepulauan Riau yang juga dikelola oleh Pangkogabwilhan I. Presiden memang menaruh fokus terhadap sejumlah provinsi yang masih mencatatkan penambahan kasus cukup tinggi, antara lain Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
"Saya tadi juga meminta kepada Pangkogabwilhan II untuk membangun secara penuh terutama dalam menyinergikan menangani langsung RS darurat dan sinergikan dengan RS rujukan," ujar Jokowi dalam sambutannya di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (25/6).
Presiden meminta ada koordinasi yang baik antara RS darurat dan RS rujukan di Jawa Timur, khususnya dalam pemilahan mana rumah sakit yang akan menangani pasien dengan gejala ringan, berat, dan yang membutuhkan penanganan khusus. "Sehingga semuanya tidak masuk dalam satu titik. Dan tidak menumpuk pasien itu di satu rumah sakit. Sementara yang lain masih banyak yang kosong," kata Jokowi.
Presiden juga menginstruksikan otoritas kesehatan di daerah untuk meningkatkan pelacakan atau contact tracing terhadap pihak-pihak yang sempat melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19. Selanjutnya, bila memang perlu dilakukan pemeriksaan PCR.