'Bayangan Kelelawar' Muncul di Teleskop NASA
Bayangan kelelawar muncul dari bintang bergerak yang baru lahir.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Teleskop Luar Angkasa Hubble milik Badan Atraiksa AS (NASA) baru saja menangkap 'bayangan kelelawar' dari sebuah bintang bergerak yang baru lahir. Ini merupakan pemandangan disebut badan antariksa tersebut bagaikan sepasang sayap kelelawar yang mengepakkan sayap.
"Bayangan bergerak. Mengepak seperti sayap burung!" kata Klaus Pontoppidan, astronom di Space Telescope Science Institute (STScI) di Baltimore, dan penulis utama makalah yang dipublikasikan di Journal Astrophysical.
Dilansir di Futurism, Jumat (26/6) disebutkan, bintang itu yang disebut HBC 672 dan terletak sekitar 1.400 tahun cahaya di nebula Serpent. Bintang ini baru berusia satu atau dua juta tahun. Umur yang dianggap sebagai bayi dalam istilah kosmik. Bintang ini melemparkan bayangan karena cakram melengkung dan menyala di sekitarnya.
"Anda memiliki bintang yang dikelilingi oleh cakram, dan cakram tersebut tidak seperti cincin Saturnus, tidak rata," kata Pontoppidan.
"Jika cahaya dari bintang lurus ke atas, ia dapat terus lurus ke atas, itu tidak terhalang oleh apa pun. Tetapi jika cincin itu benar-benar menghalanginya, cahaya itu tidak keluar dan itu menimbulkan bayangan," tambahnya.
Piringan yang mengelilingi bintang muda itu kemungkinan terbuat dari gas, debu, dan batu dan memiliki dua puncak di ujung yang berlawanan, seperti pelana kuda. Cahaya yang dilemparkan melalui cincin ini tampak seperti sepasang sayap yang mengepak.
Cakram itu terlalu kecil dan jauh untuk Hubble mengamatinya secara langsung. Tim harus melakukan peninjauan lanjutan untuk memeriksa bayangan besarnya.
Para astronom menduga sebuah planet di orbit bintang itu bisa melengkung dan menggeser bentuk cincin, dan karenanya pergerakan bayangannya. Planet seperti itu akan membutuhkan sekitar 180 hari Bumi untuk melingkari bintang induknya.
Bintang itu mungkin sangat muda, tetapi cincin batu dan debunya sangat besar. Menurut NASA, ukuran bayangannya saja sudah ratusan kali ukuran seluruh tata surya kita. Cahaya akan membutuhkan waktu lebih dari sebulan untuk menempuh jarak itu.
Dengan mengambil foto tambahan menggunakan filter, tim dapat membuat gambar bintang yang cantik dan berwarna serta 'bayangan kelelawar'.