Pemprov Sumbar Lakukan Swab Test Petugas Hotel Berbintang
Petugas dan tamu hotel diminta wajib mematuhi protokol kesehatan
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah membuka kembali daerah tujuan wisata setelah memasuki tatanan normal baru produktif aman dan bebas Covid-19. Untuk mendukung hal tersebut, hari ini, Senin (29/6) Pemprov Sumbar melakukan pengambilan sampel swab terhadap 1.073 petugas hotel berbintang di Kota Padang. Di Padang kini ada 23 hotel berbintang.
"Pengambilan sampel swab ini agar memastikan pelaku pelayanan pariwisata kita negatif Covid-19. Dan ini juga kita berlalukan bagi para wisatawan untuk dilakukan swab memastikan mereka negatif Covid-19. Jika semua sehat silahkan menikmati semua keindahan alam, budaya dan kuliner Sumbar yang enak," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di sela-sela pengambilan sampel swab petugas hotel di Pangeran Beach Hotel Padang.
Nantinya sampel swab 1.074 petugas hotel berbintang di Padang ini akan diuji di Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Irwan Prayitno menyebut uji swab petugas hotel ini gratis atau ditanggung oleh Pemprov Sumbar yang selama ini bekerja sama dengan Lab Unand dan BNPB dalam penanganan Covid-19.
Gubernur Sumbar melihat jumlah hunian kamar hotel di Sumbar perlahan mulai meningkat. Tapi ia mengingatkan agar petugas dan tamu hotel wajib mematuhi protokol kesehatan agar terhindari dari virus Corona.
General Manajer Pangeran Beach Hotel, Soedjoko bersyukur Sumbar sudah new normal dan aktivitas perhotel sudah diperbolehkan kembali. Ia berharap dengan dibukanya kembali sektor pariwisata di Sumbar dapat membangkitkan perekonomian. Meski begitu, pihak hotel menurut Soedjoko akan berkomitmen menerapkan protokol kesehatan agar hotel tidak menjadi klaster penularan Covid-19.
"Dalam pelayanan di hotel kita selalu menerapkan disiplin protokol Covid-19, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, agar produktif dan aman covid itu berjalan baik sesuai harapan kebijakan pemerintah," kata Soedjoko.