Cara Tepat Memilih Multivitamin Baik untuk Anak
Dokter sarankan memilih multivitamin yang lengkap dengan kadar gula rendah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Multivitamin umumnya dibutuhkan anak-anak yang mengalami sejumlah kondisi antara lain terlambat dalam tumbuh kembang, mengalami penyakit kronik semisal alergi makanan dan tidak tercukupinya zat gizi dari makanan.
Pakar kesehatan anak dari the American Board of Pediatrics, Jay Hoecker mengatakan, kebanyakan anak sehat yang tumbuh normal dan tercukupi asupan gizinya dari makanan tidak memerlukan multivitamin.
Menurut dia, walaupun banyak anak kecil pemilih makanan, tidak berarti mereka memiliki kekurangan gizi. Banyak makanan termasuk sereal sarapan, susu dan jus jeruk - diperkaya dengan nutrisi penting, seperti vitamin B, vitamin D, kalsium dan zat besi. "Jadi anak Anda mungkin mendapatkan lebih banyak vitamin dan mineral daripada yang Anda kira," tutur dia.
Lalu, saat vitamin dari makanan tidak mencukupi, bagaimana memilih multivitamin yang baik untuk anak? Medical Manager of Kalbe Consumer Health, dr. Helmin Agustina Silalahi meminta orang tua menanyakan terlebih dahulu dengan dokter anak. Khususnya jika orang tua khawatir terkait kemungkinan anak mendapatkan tingkat vitamin dan mineral yang direkomendasikan.
Jika memang multivitamin dibutuhkan, Helmin meminta orang tua memilih yang mengandung nutrisi lengkap dan hindari yang mengandung gula terlalu banyak."Pilih rasa yang disukai anak, kandungan nutrisi harus lengkap, harus dihindari kandungan gula terlalu banyak," kata dia dalam media talk show daring #GerakanTanganABC, Jumat (4/7).
Jay merekomendasikan memilih multivitamin yang dirancang untuk kelompok usia anak Anda. Selain itu, jauhkan multivitamin dari jangkauan anak Anda dan jelaskan kalau ini bukan permen.
Anak usia 2 hingga 6 tahun bisa meminum multivitamin (mengandung vitamin A, B, C, D, E) dua kali sehari, sementara usia 6 tahun sampai 12 tahun bisa konsumsi hingga tiga kali sehari.
Dokter anak sekaligus anggota IDAI Jaya, Margareta Komalasari mengingatkan, multivitamin bukan tanpa risiko. Kelebihan dosis vitamin dan mineral bisa mempengaruhi fungsi ginjal dan hati. "Kelebihan vitamin sama tidak baiknya seperti avitaminosis, efeknya bisa mempengaruhi fungsi ginjal, fungsi hati, sebaiknya ikuti anjuran sesuai AKG," kata dia.