Ratusan UMKM di Yogyakarta Beralih Produksi APD

Hampir 1.500 UMKM Yogya terdampak Covid-19

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Penjahit menyelesaikan proses pembuatan pakaian alat pelindung diri (APD), ilustrasi
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ratusan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Yogyakarta beralih memproduksi alat pelindung diri (APD) selama pandemi Covid-19. Produksi mereka mulai dari baju hazmat, masker, sarung tangan, hingga hand sanitizer.  

Baca Juga


Kabid UKM Dinas Koperasi, UKM dan Nakertrans Kota Yogyakarta, Rihari Wulandari mengatakan, banyak UMKM yang terdampak sejak adanya penyebaran Covid-19 di Kota Yogyakarta. Setidaknya, 1.450 UMKM yang sudah melaporkan terdampak Covid-19 dari total 26 ribu UMKM yang ada di seluruh Yogyakarta.

Sebanyak 26 ribu UMKM itu tersebar di 14 kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta. Beberapa dari UMKM yang terdampak Covid-19 ini beralih dengan memproduksi APD untuk mencegah penularan Covid-19.

"Dari catatan kami ada sekitar 119 yang beralih untuk memproduksi barang lain seperti masker hingga APD," kata Rihari.

Untuk itu, pihaknya pun melakukan pendampingan kepada UMKM untuk memulihkan dan membangkitkan pelaku UMKM yang terdampak. Sehingga, aktivitas ekonomi di Kota Yogyakarta juga dapat bangkit dari Covid-19, yang mana saat ini Yogyakarta dalam masa transisi menuju The New Normal.

Rihari menyebut, pendampingan tersebut juga dilakukan dengan tujuan agar pelaku UMKM dapat berinovasi di tengah pandemi. Mereka berinovasi dalam memproduksi produk-produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini, seperti memproduksi APD tersebut.

Dari pendampingan terhadap UMKM, pihaknya juga meningkatkan pemasaran dari produk yang sudah diproduksi oleh UMKM. Salah satunya dengan menggandeng marketplace dan pusat perbelanjaan seperti mall.

"Dibuatkan katalog, harapannya masyarakat bisa belanja dari rumah karena sudah tertera harganya. Pemkot kerja sama dengan salah satu transportasi daring untuk ongkir, isinya adalah produk-produk UMKM. Ada gambar, harga, kontak dan alamat di katalog tersebut," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler