Gus Dur dan Rumah Sewaan di Clayton, Melbourne
Kiasah Gus Dur tinggal di Australia
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fachry Ali MA, Pengamat Sosial Keagamaan
Nadirsyah Hosen teah berbaik hati mengirimkan gambar mantan rumah yang saya sewa di Clayton, Melbourne —yabg dekat dg kampus Monash University. Nadir adalah dosen Fakultas Hukum Monash University sekarang.
Mungkin, karena dekat, ia penasaran tentang tempat tinggal saya itu —setelah menyimak serial kisah Kiai Abdurrahman Wahid (Gus Dur) beberapa hari ini. Dan sumbangan Nadir cukup lengkap. Rumah tersebut di foto mulai dari depan hingga ke halaman belakang.
Cukup jelas bahwa untuk seorang mahasiswa rumah ini terlalu mewah. Gedung ini, atas saran Mohamad Shobary, saya sewa khusus untuk mengakomodasikan Kiai Abdurrahman Wahid. Saya senang, rumah itu juga telah menjadi tempat menginap Martin van Bruinessen dan William Liddle, seorang ahli politik dari Ohio State University.
Tapi, sewa rumah itu, untuk ukuran mahasiswa, sangat mahal: A$540 per dua pekan. Itu berarti saya harus mengeluarkan dana A$1000 lebih untuk sebulan. Karena itu, penyewaan rumah terssebut benar-benar saya niatkan untuk menghormati Kiai Abdurrahman Wahid dan Mbak Siti Nuriyah.
Sebab, beberapa bulan setelah itu, saya pindah ke North Road, dekat sekali dengan Clayton North Primary School. Flat baru ini jauh lebih murah: A$340 per dua pekan.
Yang menarik, orang Italia selaku sang pemilik rumah, Jimmy, tidak keberatan saya pindah ‘belum waktunya.’ Kepad saya, dia berkata: "What should I say. Suddendly I realize that no contract document at all when you moved here. You free to go", kata Jimmy yang baik hati itu.
Apakah karena wibawa Shobary yg membantu menemukan rumah itu? Atau karena Kiai Abdurrahman Wahid —yg membuat urusan menjadi mudah?
Any how, saya ucapkan teRimakasih kepada Nadirsyah Hosen, yg telah berbaik hati mengirimkan gambar rumah ‘bersejarah’ itu kepada saya —melalui WA pada 4 Juli 2020) atau sehari yang lalu.