Rupiah Menguat Seiring Membaiknya Data Ekonomi

Indeks-indeks saham Asia dan AS menguat pagi ini.

RENO ESNIR/ANTARA FOTO
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing. ilustrasi
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (6/7) pagi, menguat seiring respon positif pasar terhadap membaiknya data ekonomi global. Pada pukul 9.51 WIB, rupiah menguat 58 poin atau 0,4 persen menjadi Rp 14.465 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.523 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (6/7), mengatakan, pagi ini terlihat aset-aset berisiko menguat seperti indeks-indeks saham Asia dan indeks saham berjangka AS.

"Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terlihat menguat lagi, yang mengindikasikan pasar melepas aset aman ini dan masuk ke aset berisiko," ujar Ariston.

Menurut Ariston, pasar mungkin mulai merespon positif membaiknya data-data ekonomi yang positif di tengah pandemi yang dirilis di akhir pekan lalu.

Data tenaga kerja AS pada Juni menunjukkan perbaikan melebihi ekspektasi dan data indeks aktivitas sektor jasa dan manufaktur AS, China, dan Eropa pada Juni juga menunjukkan peningkatan melebihi ekspektasi.

"Tapi di sisi lain, pasar masih akan mempertimbangkan peningkatan laju penularan Covid-19 global yang berisiko menurunkan kembali aktivitas ekonomi, seperti yang dilaporkan WHO dan ketegangan China yang makin memanas," kata Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah bisa terbantu menguat bergerak di kisaran Rp 14.450 per dolar AS hingga Rp 14.570 per dolar AS.

Pada Jumat (3/7) lalu, rupiah melemah 145 poin atau 1,01 persen menjadi Rp 14.523 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.378 per dolar AS.

Baca Juga


sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler