Wall Street Rebound Didorong Harapan Naiknya Ekonomi China

Perbaikan ekonomi China akan berdampak terhadap pertumbuhan global.

EPA-EFE/JUSTIN LANE
Pemandangan tentang tanda Wall Street di dekat Bursa Efek New York di New York, New York, AS, 15 Juni 2020. Investor terus mencoba dan memprediksi dampak ekonomi global dari pandemi coronavirus yang sedang berlangsung.
Rep: Retno Wulandhari Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street menguat tajam pada perdagangan Senin (6/7). Rebound terjadi seiring meningkatnya aktivitas di sektor industri sejak Juni lalu serta membaiknya optimisme pasar terhadap kebangkitan kembali ekonomi China.

Baca Juga


Indeks aktivitas non-manufaktur Institute for Supply Management (ISM) hampir kembali ke level sebelum Covid-19. Pada Juni lalu, indeks sudah mencapai ke level 57,1, tertinggi sejak Februari yang saat itu anjlok hingga 45,4.

"Angka-angka ini penting, dan ini membantu menjelaskan peningkatan kepercayaan konsumen," kata kepala strategi pasar di Prudential Financial, Quincy Krosby, dikutip Reuters. 

Investor juga sangat berharap pada perbaikan ekonomi China dan dampaknya terhadap pertumbuhan global. Pasar saham masih bisa meraih keuntungan meskipun lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi di sejumlah negara bagian AS. 

Dow Jones Industrial Average naik 459,67 poin atau 1,78 persen menjadi 26.287,03, S&P 500 naik 49,71 poin atau 1,59 persen menjadi 3.179,72 dan Nasdaq Composite bertembah 226,02 poin atau 2,21 persen menjadi 10.433,65.

Harga saham raksasa ritel online Amazon.com melambung ke level 3.000 dolar AS untuk pertama kalinya. Kenaikan tersebut memberikan dorongan terbesar bagi S&P 500 dan Nasdaq. Saham AMZN naik 5,8 persen dan berakhir di posisi 3.057,04.

Selain itu, harga saham Tesla Inc juga melonjak 13,5 persen, tepatnya pada sesi kelima. Sedangkan saham Uber Technologies Inc naik 6 persen setelah perusahaan setuju untuk membeli seluruh saham milik aplikasi pengiriman makanan Postmates Inc senilai 2,65 miliar dolar AS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler