Kolombia Perpanjang Lockdown Hingga 1 Agustus

Kolombia melaporkan lebih dari 124.400 kasus virus Corona.

EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Rep: Rizky Jaramaya Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Pemerintah Kolombia memperpanjang karantina nasional atau lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona hingga 1 Agustus mendatang. Kolombia melaporkan lebih dari 124.400 kasus virus Corona dengan 4.359 kematian.

Presiden Ivan Duque sebelumnya mengumumkan penguncian nasional pada akhir Maret. Rencananya, pemerintah akan melonggarkan lockdown dan membuka kembali kegiatan bisnis pada 15 Juli. Namun rencana pelonggaran lockdown harus diurungkan karena jumlah kasus infeksi virus Corona di Kolombia terus meningkat.

"Setelah menganalisis dan mempertimbangkan, kami memiliki kota-kota di mana laju penambahan kasus sangat cepat dan kenaikan tingkat kematian. Kami akan terus menerapkan wajib isolasi sebagai tindakan pencegahan," ujar Duque.

Perpanjangan lockdown di Kolombia dilakukan secara parsial. Beberapa kota yang memiliki tingkat infeksi rendah akan diizinkan untuk membuka kembali kegiatan bisnis seperti restoran, bioskop, dan pusat kebugaran di bawah protokol kesehatan yang sangat ketat.

Duque mengatakan, saat ini terdapat 490 kota yang dinyatakan telah bebas dari infeksi virus Corona. Sementara 100 kota lainnya memiliki tingkat infeksi yang rendah. Di sisi lain, 295 kota belum melaporkan jumlah kasus dalam tiga minggu terakhir.

Kolombia sebagai negara dengan ekonomi terbesar keempat di Amerika Latin telah terpukul oleh dampak pandemi virus Corona. Kolombia bergantung pada minyak mentah sebagai sumber ekspor utama dan sumber devisa negara. Di tengah penurunan harga minyak dan pandemi virus Corona, pemerintah Kolombia harus berjuang keras untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler