Tak Hanya SMAN 1 Mempawah yang Gagal Daftar SNBP, Sekolah di Solo Ini Bernasib Sama

Ratusan siswa SMKN 2 Surakarta protes soal finalisasi PDSS untuk SNBP

Republika
Siswa SMA. Ilustrasi
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA — Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Surakarta, Jawa Tengah masih menunggu surat resmi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi terkait Seleksi Pendaftaran Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Nurgiyanto di Solo, Jawa Tengah, Selasa (4/2/2025), mengatakan terkait dengan SNBP sebetulnya sudah ada informasi dari kementerian. "Informasinya diperpanjang, tapi nunggu info resmi dulu," katanya.

Meski sudah mendapat perpanjangan pendaftaran, katanya, para siswa belum bisa mengakses pendaftaran tersebut."Belum bisa mendaftar, masih nunggu surat resmi juga,"  kata dia.

Sebelumnya, pada Senin (3/2) ratusan siswa SMK Negeri 2 Surakarta melakukan aksi protes di depan sekolah terkait dengan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk pendaftaran SNBP.

Pada aksi tersebut, para siswa terlihat membentangkan sejumlah spanduk berisi kekecewaan terkait dengan PDSS. Beberapa wali murid juga ikut dalam aksi tersebut. Salah seorang wali murid, Nayla, menyebut pihak sekolah lalai menyelesaikan pendaftaran PDSS.

"Alasan sekolah karena anak-anak nggak registrasi. Sebenarnya kalau itu nggak diregistrasi, kan kami mau daftar ya. Itu kan yang didaftarkan semua, tapi nggak didaftarin," katanya.

Sebelumnya, unjuk rasa sejumlah pelajar SMAN 1 Mempawah viral di media sosial. Mereka mengaku kecewa karena tidak bisa mengikuti SNBP pada tahun ini.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita akan memfasilitasi perwakilan SMA Negeri 1 Mempawah untuk berkoordinasi ke admin pusat di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI.

"Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab pihak sekolah setelah tim PDSS gagal menginput data beberapa siswa ke dalam portal Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB)," kata Kadisdikbud Kalbar, Rita Hastarita di Pontianak, Selasa.

Kendala tersebut berdampak pada seluruh siswa kelas XII, dengan total 113 siswa, yang terancam tidak dapat mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun ini.

"Saya sudah bertemu langsung tadi malam dengan kepala sekolah dan tim PDSS. Mereka telah menyampaikan hasil mediasi serta opsi yang diberikan kepada siswa dan orang tua terkait kelalaian dalam penginputan data ini," tuturnya. 

Sebagai langkah penyelesaian, pihak sekolah menawarkan dua opsi solusi kepada siswa dan orang tua. Yang pertama, koordinasi dengan Admin Pusat Kemendikdasmen RI. Sekolah berusaha melakukan komunikasi langsung dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik agar data siswa yang belum diinput dapat diproses.

Pihak sekolah juga akan memfasilitasi Bimbingan Belajar untuk Persiapan Ujian Masuk PTN jika opsi pertama tidak berhasil, sekolah akan mendatangkan layanan bimbingan belajar dari Ganesha Operation (GO) untuk membantu 113 siswa mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk PTN melalui jalur lain.

"Kita tetap mengupayakan opsi pertama terlebih dahulu agar ada solusi terbaik bagi anak-anak kita," katanya.

Rita menegaskan bahwa Disdikbud Kalbar telah berulang kali mengingatkan sekolah terkait pengisian data siswa melalui grup komunikasi sekolah. Namun, SMA Negeri 1 Mempawah menjadi satu-satunya sekolah yang belum menyelesaikan input data hingga batas waktu yang ditetapkan.

"Dinas sudah selalu mengingatkan, bahkan sekolah lain bisa menyelesaikan tepat waktu. SMAN 1 Mempawah ini saja yang tidak tuntas, padahal pengisian data itu berlangsung cukup lama, dari tanggal 9 hingga 31 Januari," katanya.

Saat ini, portal SNPMB telah resmi ditutup sesuai jadwal yang telah ditentukan, dan Disdikbud Kalbar akan terus berupaya mencari solusi terbaik bagi para siswa agar tetap memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler