Iran-China Perkuat Ikatan, Musuh-Musuh Bereaksi

Iran dan China menandatangani peta jalan ikatan strategis 25 tahun.

Iran dan China
Rep: IRNA Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Hubungan Iran dan China semakin diperkuat dengan beragam kerja sama strategis. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengungkapkan ada kemauan politik yang kuat antara Iran dan China dalam mengembangkan dan memperdalam hubungan bilateral strategis.


Kedua negara, kata Mousavi, sudah melakukan kesepahaman-kesepahaman dan dokumen kerja sama timbal balik kini masuk dalam fase pertimbangan hukum.

Mousavi membuat pernyataan ini sebagai reaksi atas berita palsu yang masif yang tersebar di dunia maya tentang peta jalan 25 tahun Iran dan China untuk mengembangkan kerja sama bilateral.

China dan Iran sepakat untuk membuat dan menandatangani peta jalan 25 tahun, kerja sama di berbagai sektor. Ini menandakan kuatnya hubungan Iran dan China.

Mousavi mengatakan berdasarkan perjanjian yang ditandatangani oleh kedua negara selama kunjungan Presiden China Xi Jinping 2016 ke Teheran, Iran dan China menyatakan keinginan politik mereka untuk mengembangkan dan memperdalam hubungan bilateral secara jelas. Tak ada agenda lain yang dicurigai akan mengganggu kawasan.

"Kedua negaera telah memutuskan menyusun peta jalan komprehensif 25 tahun yang akan digunakan sebagai dasar untuk pengembangan ikatan politik dan ekonomi pembangunan antara China dan Iran di tahun-tahun mendatang," kata Mousavi, Rabu (8 Juli).

Iran menanggapi reaksi juru bicara Departemen Luar Negeri AS terhadap masalah ini. Mousavi mengatakan hubungan strategis Iran dan China ternyata memunculkan musuh-musuh.

Musuh-musuh ini, kata dia, akan menggunakan semua kekuatan mereka untuk melihat kerja sama Iran-China tidak berhasil.

Dia menyebut sebagai konyol klaim yang diajukan tentang memberikan pulau-pulau Teluk Persia Iran untuk disewa. Juga, memberikan hak jual minyak eksklusif dengan harga rendah, dan penempatan angkatan bersenjata China.

Mousavi menekankan menjaga kepentingan nasional Iran adalah satu-satunya prinsip yang diikuti oleh Kementerian Luar Negeri Iran dalam menyusun dokumen strategis ini.

"Kerja sama dengan China ini dilakukan dengan sangat teliti dan dengan pertimbangan penuh," kata Mousavi.

 

sumber : IRNA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler