Tren Masker Keren, Erick: Harus Begitu Agar Masyarakat Suka
Kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker perlu didorong.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tenaga medis dan relawan Covid-19 di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (9/7). Ia menilai tenaga medis dan relawan tentu tak bisa sendirian dalam menangani covid-19.
Erick mendorong keterlibatan BUMN dan kesadaran masyarakat untuk menekan penyebaran virus Covid-19. "Ini memang situasi yang tidak bisa kita pastikan. Banyak negara besar seperti AS sudah terinfeksi lebih dari 3 juta. Brasil pun presidennya menolak memakai masker, tidak jaga jarak, dan beliau sendiri kena (Covid) kemarin," ujar Erick saat acara pemberian apresiasi dan terima kasih kepada tenaga medis dan relawan Covid-19 di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (9/7).
Erick menilai tidak mudah dalam menekan laju penyebaran virus Covid-19. Terbukti dengan peningkatan kasus di beberapa daerah yang sebelumnya sempat melandai.
Oleh karena itu, Erick meminta pimpinan BUMN memastikan karyawannya disiplin menangani hal ini. Erick ingin BUMN menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjaga kedisiplinan di masa normal baru.
"Terima kasih sekarang ada tren masker yang keren-keren. Ini penting karena masyarakat senang begitu," ucap Erick.
Erick mengatakan, mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan harus dilakukan dengan cara-cara yang disukai masyarakat. Hal ini terbukti dengan adanya tren masker dengan ragam motif menarik membuat masyarakat merasa senang dan nyaman menggunakannya.
"Ini yang kita harapkan, awareness yang dilakukan juga harus menciptakan tren, bukan gaya-gayaan, tapi ini realitas dari masyarakat kita karena pola pikirnya maunya ngetren karena kalau ditakut-takuti tidak jalan, kalau diancam juga tidak jalan. Kalau dibikin tren, bisa jalan," lanjut Erick.
Erick mengatakan, kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi Covid-19. Erick meminta BUMN terus melakukan sosialisasi dalam mendorong peningkatan kesadaran masyarakat.
"Selain kita kerja keras, saya mohon kepedulian masyarakat. Pola pikir masyarakat jadi kunci supaya ini bisa menjadi perubahan. Kalau tidak gelombang kedua akan berjalan di Indonesia dan sudah terbukti di beberapa negara," kata Erick menambahkan.