Pemkab Lebak Jamin Stok Obat-obatan Pengungsi Cukup
Ada 180 kepala keluarga pengungsi Lebak butuh perhatian agar tak terserang penyakit
REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pemerintah Kabupaten Lebak menjamin stok obat-obatan bagi warga yang tinggal di pengungsian akibat banjir bandang dan longsor yang terjadi awal 2020 relatif aman dan mencukupi.
"Semua warga pengungsi itu tertangani dengan baik, karena persediaan obat-obatan melimpah dan bisa memenuhi kebutuhan warga," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiono di Lebak, Kamis (9/7).
Pemerintah daerah hingga kini mengoptimalkan pelayanan kesehatan dasar agar masyarakat yang tinggal di pengungsian tidak menimbulkan serangan penyakit menular. Pelayanan kesehatan dasar itu untuk pencegahan kasus kejadian luar biasa (KLB),sehingga persediaan obat-obatan harus terpenuhi.
Saat ini, kebanyakan warga korban bencana alam itu menempati hunian sementara (huntara) di Kecamatan Lebak Gedong. Mereka petugas kesehatan melakukan pelayanan keliling ke lokasi-lokasi huntara untuk memberikan pengobatan dan promosi pencegahan penyakit.
Masyarakat yang berada di pengungsian sangat rentan terhadap serangan penyakit menular, seperti diare dan gatal-gatal, karena mereka menempati tempat tinggal tidak layak huni. "Kami mengapresiasi petugas kesehatan di lapangan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga yang tinggal di pengungsian," katanya menjelaskan.
Kepala Puskesmas Lebak Gedong Suripto mengatakan saat ini warga yang tinggal di pengungsian sebanyak 180 kepala keluarga tinggal di Blok Huntara I sampai IV mendapatkan perhatian khusus agar mereka tidak terserang penyakit menular. Pihaknya kini memberikan pelayanan kesehatan kepada semua warga korban bencana alam yang tinggal di huntara tersebut.
Saat ini, persediaan obat-obatan yang didrop dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak relatif aman dan mencukupi.
Selama ini, kata dia, penyakit yang menonjol dialami warga pengungsian itu kebanyakan terjangkit penyakit ISPA, diare, dan maag, karena mereka tinggal di tempat yang tidak layak huni.
"Kami bekerja keras semua warga pengungsi jika sakit diobati di lokasi huntara dengan membuka posko kesehatan," katanya.