Thailand Rayu Wisatawan Asing Lewat Insentif

Insentif ini berlaku pada Juli hingga Oktober 2020.

EPA-EFE/NARONG SANGNAK
Seorang petugas kebersihan melintas di depan kantor tiket Thai Airways di bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand (ilustrasi). Thailand tengah berusaha menghidupkan kembali sektor pariwisatanya dengan memberi subsidi untuk berbagai kegiatan wisata.
Rep: Rizky Suryarandika Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemerintah Thailand berencana menerapkan paket stimulus untuk menghidupkan lagi pariwisata. Penyedia jasa hotel dan pelaku usaha pariwisata dapat mendaftarkan partisipasinya mulai 15 Juli.

Dilansir dari Thai News Agency pada Sabtu (11/7), Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand Phiphat Ratchakitprakarn menyebut, pemerintah siap mensubsidi 40 persen biaya sewa penginapan. Namun jumlah subsidi dibatasi maksimal 3 ribu baht per kamar tiap malamnya.

Program tersebut dinamakan paket Ayo Berwisata ke Thailand. Selain penginapan, program itu membagikan kupon elektronik senilai 600 bath per malam untuk biaya makan dan perjalanan ke destinasi wisata bagi turis.

Pemerintah Thailand bahkan rela menyubsidi 40 persen biaya perjalanan udara para turis yang ingin datang ke sana. Batasan subsidinya senilai seribu bath per kursi pesawat.

Tak hanya turis asing, pemerintah Thailand berusaha menggugah minat wisata turis domestik. Salah satunya menggerakan gerakan Dukungan Moral bagi wisata lokal. Diharapkan masyarakat Thailand saling membantu agar sektor pariwisata dapat bergeliat lagi.

Sebelumnya, Pemerintah Thailand membiayai wisata petugas kesehatan dan sukarelawan yang bekerja kala pandemi Covid-19. Paket wisata mereka berupa wisata domestik selama dua hari satu malam dengan batasan subsidi 2 ribu bath per orang.

Diperkirakan, pemerintah Thailand bakal menghabiskan 22,4 miliar bath demi program subsidi tersebut. Rentang waktu berlakunya program subsidi ialah mulai Juli hingga Oktober 2020.

Baca Juga


 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler