Kemendikbud Luncurkan Forum Pengarah Vokasi
Hingga saat ini lebih dari 2.600 perusahaan siap dukung pengembangan vokasi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hari ini membentuk Forum Pengarah Vokasi (Rumah Vokasi). Pembentukan forum ini diharapkan dapat mendorong terjadinya link and match yang lebih erat dan berkelanjutan antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA).
Mendikbud Nadiem Makarim menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pendidikan vokasi dengan para pelaku bisnis. "Kemitraan strategis antara dunia industri dan dunia kerja untuk mewujudkan pernikahan massal atau link and match merupakan suatu keniscayaan yang harus kita lakukan guna menyiapkan sumber daya manusia yang siap menyongsong masa depan," kata dia, dalam telekonferensi, Rabu (15/7).
Pernikahan massal melalui Rumah Vokasi akan melaksanakan program penyelarasan lembaga pendidikan vokasi dengan IDUKA. Hal yang dilakukan antara lain berupa penyelarasan kurikulum, penyelarasan proses pembelajaran, peningkatan kapasitas SDM vokasi, magang, praktik kerja lapangan terstruktur, dosen/guru tamu, penyerapan lulusan, beasiswa, sertifikasi kompetensi, bantuan sarana prasarana, memperkenalkan teknologi dan proses kerja industri, serta riset terapan.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menyampaikan komitmen pihaknya untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi. Terbentuknya Rumah Vokasi antara Kemendikbud dan industri dapat mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan industri.
"Pembentukan ekosistem ini didahului dengan pilot model untuk program kemitraan dunia industri dan dunia kerja dengan dunia pendidikan. Hingga saat ini, lebih dari 2.600 perusahaan sudah siap mendukung pengembangan vokasi," kata dia.
Ketua Umum APINDO Hariyadi B. Sukamdani mengungkapkan upaya pemerintah terkait vokasi telah sejalan dengan misi asosiasi yakni agar dunia usaha terlibat secara aktif dalam mengembangkan vokasi. Termasuk juga memberikan dorongan dengan adanya pilot project menjadi mitra pendidikan di wilayah yang disepakati untuk pembentukan lembaga serupa di berbagai daerah.
"APINDO juga mendorong keterlibatan leading company di masing-masing sektor dan untuk memastikan bahwa dukungan vokasi ini bisa berjalan, perlu adanya tempat praktik sebagai playground. Melalui dual system bisa menjadi jembatan solusi untuk vokasi yang lebih baik," kata Hariyadi.
APINDO sedang memfokuskan perhatian pada penguatan pondasi Technical and Vocational Education and Training (TVET) yang meliputi percepatan standardisasi dan sertifikasi serta pelatihannya. APINDO juga memberikan perhatian pada terwujudnya ekosistem dalam hal sistem perencanaan tenaga kerja, industrial council hingga sistem pendanaan. Hal terpenting dari fokus tersebut adalah memastikan program yang sejalan dengan strategi dunia industri.