Asosiasi UMKM Minta Pemerintah Beri Pelatihan Jualan Online
Saat ini, belum semua pelaku UMKM mampu berjualan lewat daring atau online.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) menyarankan kepada pemerintah agar memberikan pelatihan digital kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sebab saat ini, belum semua pelaku usaha mampu berjualan lewat daring atau online.
"Berjualan melalui online perlu skill mumpuni. Maka saya sarankan Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM dalam program pembinaan dan pelatihan sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, jangan yang remeh temeh. Namun arahkan ke kemahiran penjualan lewat online," ujar Ketua Umum Akumindo M Ikhsan Ingratubun dalam webinar pada Kamis, (16/7).
Ia menegaskan, pelatihan biasa tidak membantu UMKM. "Jadi sudahlah yang remeh temeh, dan lakukan pembinaan tingkat kemahiran online," kata dia.
Ikhsan menuturkan, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah guna memutus rantai penularan Covid-19, sangar berdampak terhadap UMKM. Khususnya pelaku usaha yang berkaitan dengan pariwisata.
UMKM yang bisa bertahan di masa pandemi ini, lanjutny, yakni yang berjualan lewat online. "Itu bisa memberikan ketahanan, tapi omset tetap berkurang, biasanya 100 persen jadi sekitar 15 sampai 20 persen," katanya.
Meski begitu, dirinya tak memungkiri kemampuan berjualan online sangat dibutuhkan UMKM ke depan. Apalagi sekarang banyak UMKM baru bermunculan dan memanfaatkan platform digital.
Menanggapi saran Akumindo, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, pemerintah memang tengah fokus mendorong UMKM bertransformasi digital. Hal itu bahkan sebelum Covid-19 terjadi.
"Tahun ini kita targetkan 10 juta UMKM masuk ekosistem digital, saat ini baru sekitar 8 juta. Saya yakin target tersebut bisa terlampaui, karena kami sudah bekerja sama dengan teman-teman e-commerce," tutur Teten dalam kesempatan serupa.