Guru Ngaji Hingga Marbot Didaftarkan BPJamsostek

Guru ngaji, pengurus DKM, hingga marbot di Purwakarta menjadi peserta BPJamsostek

Dokumen.
Logo BPJamsostek
Rep: Zuli Istiqomah Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Pemerintah Kabupaten Purwakarta mendaftarkan sejumlah pekerja informal dalam jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan. Sejumlah pekerja informal dari guru ngaji, pengurus DKM hingga marbot masjid menjadi peserta.

Direktur Kepesertaan BPJamsostek E Ilyas Lubis mengatakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta memiliki komitmen untuk melindungi para pekerja informal. Khususnya kepada guru ngaji, pengurus MUI, DKM, guru DTA dan marbot masjid.

"Komitmen Pemkab Purwakarta dalam melindungi para pekerja informal ini bisa dijadikan contoh oleh daerah lainnya yang ada di Indonesia," kata Ilyas saat kegiatan Doa Bersama dalam rangka Hari Jadi Purwakarta, sekaligus penyerahan santunan Jaminan Kematian (JKm) kepada ahli waris peserta BPJamsostek di Masjid Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Kamis (16/7).

Ia menyebutkan Pemkab menunjukkan komitmennya mendukung perlindungan kepada para pekerja dengan mendaftarkan 5.000 pekerja informal di Kabupaten Purwakarta sebagai peserta BPJamsostek. Di mana, untuk iurannya dibayarkan selama tiga tahun ke depan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purwakarta dengan nilai total sebesar Rp1.944.000.000.

"Saya juga meminta seluruh jajaran BPJamsostek Cabang Purwakarta untuk menjaga dan meningkatkan komunikasi yang sudah terjalin sangat baik ini dengan pemerintah daerah dan masyarakat," ujarnya.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan dalam kegiatan ini dilakukan juga doa bersama sebagai rangkaian hari jadi Purwakarta ini juga diisi dengan menyalurkan zakat dari para PNS yang dihimpun melalui Baznas kepada masyarakat. Para PNS memang rutin menyalurkan zakat ke Baznas. Zakat yang terkumpul ini disalurkan ke berbagai program bantuan untuk masyarakat.

"Hampir semua Dinas sudah menyalurkan zakat melalui Baznas, yang paling banyak dari Dinas Pendidikan setiap bulannya itu lebih dari Rp130 juta. Ada dua Dinas belum menyetorkan, nanti saya instruksikan untuk segera menyetorkannnya," ujarnya.

Dalam kegiatan ini disampaikan juga kepada ahli waris yang mendapatkan Jaminan Kematian. Jaminan Kematian merupakan program yang diikuti para peserta BPJamsostek

Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Purwakarta Herry Subroto  menyebutkan santunan diserahkan kepada Tarmi, istri dari almarhum Acim yang bekerja di DKM Masjid Jami Al-Ikhlas Campakasari. Kemudian kepada Atang Sunarya, suami dari almarhumah Siti Sadiah yang bekerja di Majelis Taklim Ibtidailfalah Campakasari. Dan terakhir diserahkan kepada Sari, istri dari almarhum Sahri Suhartono yang bekerja di Musala Nurul Rohman.

“Ketiga ahli waris tersebut mendapatkan santunan Jaminan Kematian masing-masing sebesar Rp 42 juta,” kata Herry.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler