Mengapa Trump Enggan Wajibkan Penggunaan Masker?

Trump tampaknya skeptis bahwa masker dapat mencegah penyebaran Covid-19.

AP/Patrick Semansky
Presiden Donald Trump mengenakan masker saat melakukan kunjungan ke Pusat Kesehatan Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Sabtu, (11/6). Trump enggan membuat aturan yang mengharuskan warganya memakai masker meski kasus Covid-19 di negaranya tertinggi di dunia.
Rep: Kamran Dikarma Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump enggan mengeluarkan mandat nasional yang mewajibkan warga mengenakan masker. Hal itu dia sampaikan saat AS mencatat rekor baru kasus Covid-19 yang dilaporkan dalam 24 jam, yakni mencapai 77.638.

“Saya ingin orang-orang memiliki kebebasan tertentu,” kata Trump saat diwawancara Chris Wallace dari Fox News perihal mewajibkan penggunaan masker bagi warga AS, dikutip laman The Hill pada Jumat (17/7).

Dalam wawancara yang dijadwalkan tayang penuh di acara "Fox News Sunday”, Trump tampaknya skeptis bahwa masker dapat mencegah penyebaran Covid-19. Dia menyebut bahwa pejabat kesehatan masyarakat awalnya mengatakan masker tidak diperlukan untuk orang sehat.

“Saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa jika semua orang memakai masker, semuanya lenyap,” kata Trump merespons pernyataan Wallace yang mengutip direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) bahwa AS dapat mengontrol penyebaran virus dalam empat hingga enam pekan jika semua warganya memakai masker.

“D. (Anthony) Fauci berkata jangan pakai masker, jenderal bedah kami, pria hebat, mengatakan jangan pakai masker. Semua orang telah mengatakan jangan memakai masker. Tiba-tiba semua orang harus mengenakan masker. Dan seperti yang Anda tahu, masker juga menyebabkan masalah,” kata Trump.

Kendati demikian, Trump mengaku percaya pada masker. “Saya pikir masker itu baik,” ujarnya.

Baca Juga


Pekan lalu, Trump mengenakan masker untuk pertama kalinya di depan umum saat melakukan perjalanan ke Walter Reed. Sebelumnya, Trump telah berulang kali menolak melakukan hal tersebut.

AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Negeri Paman Sam memiliki lebih dari 3,7 juta kasus dengan 142.065 kematian.



BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler