PMI Salurkan Fasilitas Cuci Tangan ke Pasar dan Faskes
Cuci tangan pakai sabun jadi kampanye PMI sepanjang tahun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) menyalurkan ratusan fasilitas cuci tangan pakai sabun ke sejumlah pasar dan fasilitas kesehatan (faskes) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sebagai upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Cuci tangan pakai sabun terus kami kampanyekan sepanjang tahun, apalagi saat ini sedang masa pandemi COVID-19, tentunya masyarakat harus terbiasa melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) salah satunya dengan mencuci tangan secara rutin baik sebelum maupun sesudah beraktivitas," kata Staf Bidang Air Sanitasi dan Kebersihan PMI Pusat Danus, Sabtu.
Adapun jumlah fasilitas cuci tangan pakai sabun yang disalurkan sebanyak 415 unit yang merupakan dukungan dari Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), Palang Merah Denmark serta pihak swasta.
Sebanyak 276 fasilitas cuci tangan disebar ke pasar tradisional, kemudian juga ke sejumlah puskesmas yang berada di 267 kelurahan. Secara umum, pendistribusian bantuan ini menyasar masyarakat perkotaan atau kaum urban.
Menurutnya, tangan menjadi media penghantar virus dan kuman paling dominan ke tubuh manusia sesuai keterangan dari para ahli. Di saat pandemi COVID-19 mencuci tangan dianjurkan untuk menjadi kebiasaan setelah dan sebelum beraktivitas, termasuk saat dalam perjalanan.
Maka dari itu, PMI terus membantu pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan menyediakan fasilitas cuci tangan, agar masyarakat bisa memanfaatkannya dan terbiasa untuk membersihkan tangannya dengan cara mencuci menggunakan sabun.
Sebelum didistribusikan, PMI terlebih dahulu meninjau (assesment) lokasi yang akan ditempatkan fasilitas tersebut agar mudah dijangkau oleh siapapun, selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan PMI yang ada di daerah untuk memastikan ketersediaan air bersih terpenuhi, sehingga dalam penempatannya tidak asal pasang saja.
Lanjut dia, dipilihnya pasar untuk ditempatkan fasilitas tersebut karena lokasi ini merupakan pusat keramaian dan rawan, bahkan belakangan banyak ditemukan kasus penularan COVID-19 yang bersumber dari pasar. Sementara penempatan di faskes untuk menjaga kehigienisan demi kenyamanan dan keamanan masyarakat.
"Kami sempat khawatir di awal pandemi masih banyak faskes yang belum mempunyai fasilitas cuci tangan pakai sabun yang memadai. Untuk itu itu, PMI hingga kini terus menyediakan dan menyalurkan untuk memenuhi kebutuhan akan fasilitas tersebut," tambahnya.
Danus mengatakan di fasilitas tersebut juga disediakan media peraga komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) sebagai bentuk sosialisasi promosi kesehatan agar masyarakat terbiasa melakukan hidup bersih dan sehat minimalnya dengan mencuci tangan menggunakan sabun secara rutin.
Fasilitas cuci tangan pakai sabun ini dirancang agar nyaman bagi siapapun yang tingginya kurang dari satu meter, sehingga bisa digunakan tidak hanya untuk orang dewasa saja, tetapi anak-anak dan kaum disabilitas bisa dengan nyaman menggunakannya.
"PMI akan terus mengkampanyekan kebiasaan cuci tangan ini, karena untuk mengubah perilaku warga untuk terbiasa mencuci tangan tidak bisa hanya sekali saja tapi harus secara terus menerus," katanya.