5 Problem Saat Memakai Masker dan Cara Mengatasinya
Sisipkan tisu di dalam masker untuk mencegah kacamata berembun.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mengenakan masker saat ini telah menjadi bagian dari gaya hidup kita. Pemutusan rantai penyebaran Covid-19 memaksa kita untuk harus mengenakannya jika kita terpaksa keluar rumah.
Masalahnya, kita tak pernah terbiasa menggunakan masker terus menerus. Ada berbagai situasi yang kurang nyaman saat menggunakan masker. Misalnya mulai berkeringat, kacamata berkabut, dan gatal di belakang telinga. Berikut beberapa tips terbaik dilansir di laman Which.com, Ahad (19/7) untuk tetap nyaman dan memastikan mengenakan masker dengan benar.
1. Pilih bahan masker kain yang tepat
Meskipun Anda tergoda untuk menarik masker wajah di bawah dagu, ini akan merusak tujuan penggunaan masker. Begitu juga bagi Anda yang kerap mengenakan masker, namun ama-lama hidung muncul ke luar.
Sediakan beberapa masker yang memiliki bahan yang baik untuk bernapas dan baik untuk filter partikel udara. Anda pun harus membiasakan diri tetap bisa bernapas dengan nyaman saat mengenakan masker. Jika tidak, Anda akan cepat bosan.
Anda juga membutuhkan kain yang cukup lembut untuk menempel di kulit tanpa iritasi atau ketidaknyamanan. Pastikan lapisan dalam masker adalah sesuatu yang lembut pada kulit dan menyerap kelembapan, seperti kapas. Lapisan luar pelembap pada masker mungkin membantu faktor keringat pada hari-hari musim panas juga.
2. Pastikan kaitan telinga nyaman
Desain kaitan telinga penting. Pita elastis sederhana mungkin dapat menimbulkan gesekan di belakang telinga dan menyebabkan ketidaknyamanan. Oleh sebab itu, perhatikan bahan yang lebih lembut seperti katun atau sutra untuk kaitan telinga. Jika kaitan telinga tidak dapat disesuaikan, mereka mungkin terlepas atau terlalu kencang.
Beberapa orang juga lebih suka memakai masker yang mengikat di belakang kepala dibandingkan yang mengait di telinga. Selama kita bisa memakainya dan melepasnya tanpa menyentuh bagian depan, pilihlah apa pun yang terasa lebih nyaman bagi kita.
3. Jaga kulit
Seorang konsultan dermatologis dan ahli bedah kulit di King's College Hospital, dr Sweta Rai memperingatkan potensi masalah kulit yang dapat timbul sebagai akibat dari udara lembap. Udara lembap biasanya muncul saat diresirkulasi dalam lingkungan mikro yang disebabkan penggunaan masker.
Dia merekomendasikan agar pengguna masker rajin membersihkan kulit dengan benar menggunakan pembersih dan pelembab yang lembut pada siang hari. Jangan lupa menggunakan krim pada malam hari untuk melindungi kulit sehingga setiap gesekan dari masker atau penutup wajah bergesekan dengan pelembap yang baik.
Jika memungkinkan, lepas masker dan biarkan kulit bernapas saat di tempat sepi. Hal ini dapat membantu mencegah sekresi sebum keringat dan retensi di balik masker. Ingatlah untuk mencuci tangan atau menggunakan pembersih tangan sebelum mengenakan atau melepas masker dan menyimpannya di dalam tas sampai Anda dapat mencucinya setelah digunakan. Apabila memiliki kulit sensitif, sebaiknya hindari memakai riasan saat keluar karena ini dapat berkontribusi pada pori-pori dan berjerawat.
4. Ganti masker secara teratur
Jika masker basah, segera ganti masker Anda dan jangan gunakan lagi yang basah. Masker yang lembap tidak akan menyaring partikel virus atau droplet. Selain itu, masker basah dapat menyebabkan kurang bernapas dan itu akan menciptakan lebih banyak lingkungan lembap yang tidak nyaman di wajah.
Jika Anda akan keluar dan sekitar atau bepergian untuk jangka waktu yang lebih lama, bawalah masker cadangan. Cuci masker kain setelah setiap kali digunakan.
5. Mengatasi kacamata berkabut
Siapa pun yang berkacamata akan merasakan masker membuat kacamata mengembun. Pencegahan terbaik adalah dengan menggunakan masker yang pas dengan jembatan kawat pada hidung yang pas untuk wajah. Hal itu akan menghentikan udara keluar ke atas.
Sebuah saran yang dilakukan di The Royal College of Surgeons adalah mencuci kacamata Anda dengan air bersabun sampai menutupi seluruh lensa dan membiarkannya mengering di udara atau mengeringkannya dengan lembut menggunakan kain serat mikro.
Hal itu akan meninggalkan lapisan surfaktan tipis pada lensa yang seharusnya membantu mencegah lensa berkabut. Meski begitu, cara tersebut tidak bekerja pada semua jenis lensa. Anda juga dapat mencoba melipat tisu dan meletakkannya di atas hidung di dalam masker untuk menyerap udara yang masuk.