Solo Tutup Tiga Kantor OPD Setelah Ada ASN Positif Covid

Tiga kantor OPD tersebut berada dalam satu gedung di Kompleks Balai Kota Solo.

AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Rep: Binti Sholikah Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menutup tiga kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berada dalam satu gedung di Kompleks Balai Kota Solo selama sepekan ke depan. Penutupan dilakukan lantaran dua Aparatur Sipil Negara (ASN) terkonfirmasi positif Covid-19, salah satunya berkantor di gedung tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo Ahyani mengatakan, satu ASN yang positif Covid-19 tersebut merupakan pegawai Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD). Kantor BKPPD berada satu gedung dengan Dinas Perdagangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

"Sehingga ya kami harus konsekuen, yang lain kan ditutup saat ada satu orang positif. Jadi ya satu gedung itu ditutup. Nanti selama ditutup gedungnya disemprot disinfektan," terang Ahyani kepada wartawan, Senin (20/7).

Sedangkan ASN satunya yang terkonfirmasi Covid-19 merupakan ASN eselon III. ASN tersebut merupakan salah satu peserta Diklatpim tingkat III yang digelar Pemkot. Oleh sebab itu, sekitar 80 peserta Diklatpim mengikuti uji usap (swab) massal yang digelar Pemkot pada Sabtu-Ahad (18-19/7).

"Kami masih menunggu hasilnya. Karena yang swab kan CSR BNI dan spesimennya dikirim ke Cilacap. Paling Senin sore ini hasilnya keluar," ucapnya.

Kepala BKPPD Nur Hariyani membenarkan adanya satu pegawai BKPPD yang terkonfirmasi positif Covid-19. ASN tersebut secara umum dalam kondisi sehat.

Sebelumnya, ASN tersebut mengikuti uji cepat (rapid) test yang digelar Dinas Kesehatan Kota (DKK) untuk semua OPD dengan kuota masing-masing 24 sampel. Hasil uji cepat tersebut reaktif sehingga dilakukan uji swab.

"Tapi kondisinya sehat-sehat saja, sekarang dia di rumah kondisinya sehat, karantina mandiri di rumah karena hasil swab positif," jelas Nur Hariyani.

Nur menambahkan, penutupan kantor akan dilakukan selama lima hari kerja atau sampai sepekan ke depan. Sedangkan OPD lain, seperti Dinas Perdagangan sementara memanfaatkan ruang Sekretariat Korpri untuk pelayanan yang tidak bisa daring. Sementara Bappeda memanfaatkan kantor Kesbanglinmas.

"Senin depan sudah aktif lagi dan selama itu pelayanan akan tetap dilakukan tapi secara online," ungkap Nur.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi menyatakan ASN tiga OPD di gedung sisi selatan tersebut untuk sementara diberlakukan kerja dari rumah (KDR). Dia menyebut, ada satu pelayanan kantor Dinas Perdagangan yang tidak bisa dikerjakan di rumah, yakni pelayanan surat keterangan pasar kaitannya dengan administrasi ekspor. Pemohon tetap harus datang ke kantor pelayanan.

"Cuma protokolnya kami perketat, jadi orangnya hanya datang menyerahkan berkas, setelah itu meninggalkan nomor telepon. Setelah berkas jadi akan dihubungi untuk mengambil. Jadi tidak boleh menunggu. Cuma itu saja yang masih dilayani di tempat, yakni surat keterangan asal untuk ekspor," beber Heru.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler