Survei: Tiga Nama Bersaing Ketat di Pilgub Bengkulu

Satu namanya, yakni mantan gubernur Agusrin M Najamudin yang pernah terjerat korupsi.

ANTARA/Fanny Octavianus
[Foto dokumentasi] Agusrin M Nadjamudin
Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Survei yang dilakukan Roda Tiga Konsultan menunjukkan elektabilitas atau tingkat keterpilihan tiga nama bersaing ketat di pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu pada Pilkada 2020 mendatang. Salah satu nama merupakan mantan gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin yang pernah terjerat kasus korupsi.

Baca Juga


Dua nama lainnya, yakni Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Agusrin M Najamudin dan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan. "Itu merupakan hasil simulasi pilihan tertutup dengan diberikan pilihan nama dan foto bakal calon gubernur dan dengan pertanyaan siapakah yang akan dipilih dalam Pilkada Provinsi Bengkulu 2020," ucap Direktur Riset Roda Tiga Konsultan Muhammad Taufiq Arif di Bengkulu, Senin (20/7).

Berdasarkan survei yang dilakukan 6 hingga 13 Juli lalu terhadap 810 responden dengan margin of eror 3,53 persen menunjukkan puncak elektabilitas ditempati mantan gubernur Bengkulu periode 2005-2010 Agusrin M Najamudin sebesar 25,4 persen. Kemudian, Gubernur Bengkulu saat ini Rohidin Mersyah sebesar 19,3 persen dan Wali Kota Bengkulu dua periode Helmi Hasan sebesar 18,8 persen.

Dia mengatakan, sebanyak 18,4 persen responden memilih Agusrin ketika simulasi terbuka tanpa diberikan nama dan foto bakal calon dengan pertanyaan siapakah yang akan dipilih dalam Pilkada Provinsi Bengkulu mendatang. Nama Rohidin justru turun ke posisi ketiga dibawah Helmi dalam simulasi terbuka ini dengan responden yang memilih Rohidin sebanyak 13,2 persen dan Helmi 14,8 persen.

"Top of mind dengan simulasi terbuka Agusrin tetap tertinggi, namun perubahan justru dibawahnya yaitu Helmi diposisi kedua dan Rohidin diposisi ketiga," paparnya.

Taufiq menambahkan, survei ini juga menguji elektabilitas empat bakal calon dengan pertanyaan jika Pilkada Provinsi Bengkulu dilakukan hari ini. Selain Agusrin, Rohidin, Helmi, nama lainnya, yakni Ahmad Hijazi yang merupakan Bupati Rejang Lebong.

Dalam simulasi ini sebanyak 20,4 persen responden memilih Agusrin, 16,4 persen memilih Rohidin, 14,2 persen memilih Helmi, 0,7 persen memilih Hijazi. Sisanya 24,4 persen masih merahasiakan pilihan serta 23,8 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei juga melakukan simulasi tiga bakal calon, yaitu Agusrin, Rohidin dan Helmi. Hasilnya, sebanyak 22,0 persen responden memilih Agusrin, 16,4 persen Rohidin, 15,1 persen Helmi dan sisanya masih merahasiakan dan tidak menjawab.

Selanjutnya, simulasi dua bakal calon, yaitu Agusrin dan Rohidin. Sebanyak 23,8 persen responden memilih Agusrin, 17,7 persen Rohidin dan sisanya masih rahasia dan tidak menjawab.

Begitu pula simulasi dua bakal calon antara Agusrin dan Helmi. Sebanyak 26,0 persen responden memilih Agusrin, 19,8 persen memilih Helmi dan sisanya masih merahasiakan atau tidak menjawab.

"Ketika simulasi dua bakal calon yaitu Helmi Hasan dan Rohidin Mersyah justru yang unggul itu Helmi Hasan dengan 23,9 persen dan Rohidin 17,1 persen," demikian Taufiq.

Agusrin pernah tersandung kasus korupsi pajak bumi dan bangunan dan bea penerimaan hak atas tanah dan bangunan Bengkulu (PBB-BPHTB) tahun 2006-2007. Pada Januari 2012, Mahkamah Agung (MA) memvonis Agusrin dengan kurungan penjara selama empat tahun.

Namun, ia bebas pada 2014 atau enam tahun silam. Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), seseorang yang tidak pernah diancam dengan hukuman pidana penjara 5 tahun atau lebih dapat mencalonkan diri sebagai kepala daerah. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler